KUNINGAN (MASS) – Mantan Kepala Desa Sakerta Timur Jeje Sobarudin mengalami insiden pemukulan oleh oknum salah satu pendukung calon Kades saat pulang silaturahmi dari calon Kades lainnya di Sakerta Barat, Minggu (6/8/2023).
Menurut keterangan anak Jeje, Adi Nurdiansyah, ayahnya silaturahmi ke salah satu Cakades karena masih keluarga. Tapi oknum pendukung calon lain malah menganggap Jeje berpengaruh dan ikut mengkampanyekan salah satu Cakades.
“Ayah saya silaturahmi ke salah satu calon Kades di Sakbar (Sakerta Barat). Tapi pas pulang, setelah beres penghitungan dan dinyatakan menang (Cakades yang didatangi Jeje), dia malah ditendang motornya lalu dipukuli,” kata Adi kepada Kuninganmass, Senin (7/8/2023).
Padahal menurutnya, Jeje tidak ada hubungannya dengan kemenangan salah satu Cakades di Sakerta Barat karena Jeje berasal dari desa sebelah yaitu Sakerta Timur.
“Di luar konteks, maksudnya kan ayah saya orang luar (Sakerta Barat). Silaturahmi juga kan karena emang ada hubungan sodara, tapi malah dianggap ikut kampanye segala macem,” tuturnya.
Parahnya, saat dipukuli Jeje sedang bersama seorang anak perempuan. Motornya ditendang di jembatan jalan penghubung Desa Sakerta Barat dan Sakerta Timur.
“Untung ada seseorang disana yang bantu mengamankan anak kecil. Jadi si anak kecil gapapa, cuma ayah saya tetap dipukuli sampai mundur dari jembatan ke tanjakan,” lanjutnya.
Pelaku yang berinisial ES ternyata diantar anaknya menggunakan motor saat mengejar Jeje yang sedang dalam perjalanan pulang. Namun menurut Adi, anak pelaku tidak ikut memukuli ayahnya.
“Dua orang, sama anaknya. Tapi yang mukulin cuma ES doang, anaknya engga,” ujar Adi.
Akibat kejadian itu, Jeje sudah menempuh jalur hukum dengan melaporkan ES sebagai pelaku pemukulan dirinya ke Polsek Darma pada hari Senin (7/8/2023).
Sementara itu, Kapolsek Darma AKP Sutarja Fahrudin membenarkan laporan Jeje mengenai insiden tersebut. Namun dirinya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut atas kejadian itu.
“Iya pak Jeje tadi sudah melaporkan. Tapi kita belum bisa kasih keterangan lebih lanjut ya. Karena memang laporan baru masuk, dan penyelidikan pun belum dilakukan, jadi tunggu aja ya,” kata AKP Sutarja Fahrudin kepada Kuninganmass, Senin (7/8/2023) kala dikonfirmasi. (hafidz/mgg)