KUNINGAN (MASS) – Media daring Kuningan Mass kembali menghadirkan inisiatif partisipatif dengan membuka polling publik untuk calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kuningan. Polling tersebut menjadi sarana bagi masyarakat untuk menyalurkan aspirasi dan menilai siapa figur aparatur sipil negara (ASN) yang dinilai paling layak menduduki jabatan penting tersebut.
Langkah itu mencerminkan komitmen Kuningan Mass dalam mendorong keterbukaan dan keterlibatan publik terhadap dinamika birokrasi daerah. Jabatan Sekda dikenal strategis karena berperan sebagai penggerak utama administrasi pemerintahan, penata sistem organisasi, serta penghubung antara kepala daerah dan seluruh perangkat birokrasi.
Tahun ini, ada 12 pejabat eselon II yang masuk nominasi calon Sekda Kabupaten Kuningan. Mereka merupakan tokoh-tokoh birokrasi dengan latar belakang dan pengalaman yang beragam, baik di bidang pemerintahan, kesehatan, pendidikan, maupun pembangunan daerah. Berikut daftar lengkapnya:
1. Drs. Agus Basuki, M.Si. (Staf Ahli Bupati)
2. Dr. H. Asep Taufik Rohman, M.Si., M.Pd. (Kepala Diskanak)
3. dr. Deki Saifullah, MMKes. (Direktur RSUD 45 Kuningan)
4. Dr. H. Deni Hamdani, Sos., M.Si. (Sekretaris DPRD)
5. Drs. H. Deniawan, M.Si. (Kepala DPPKBP3A)
6. Guruh Irawan Zulkarnaen, S.STP., M.Si. (Kepala Disnakertrans)
7. Dr. H. Mohamad Budi Alimudin, M.H., M.Si. (Kepala DPMD)
8. Drs. H. Nurahim, M.Si. (Kadis Arsip dan Perpustakaan)
9. dr. Hj. Susi Lusiyanti, M.M. (Staf Ahli Bupati)
10. U Kusmana, S.Sos., M.Si. (Kepala Disdikbud)
11. Dr. Wahyu Hidayah, M.Si. (Pj Sekda sekaligus Kepala Diskatan)
12. Wawan Setiawan, S.Hut., M.T. (Asisten Pembangunan Setda).
Sebagai informasi, proses penentuan Sekda di Kabupaten Kuningan sebelumnya pernah menggunakan mekanisme open bidding (OB) atau lelang jabatan terbuka. Konsep tersebut sempat menjadi perbincangan publik karena menghadirkan suasana kompetitif di kalangan pejabat eselon II. Namun, seiring berjalannya waktu dan sesuai arah kebijakan nasional, sistem tersebut kini digantikan dengan konsep manajemen talenta, yang menekankan pada pembinaan karier, kinerja, dan potensi aparatur secara berkelanjutan.
Perubahan mekanisme itu membuat dinamika penentuan calon Sekda semakin menarik. Publik kini dihadapkan pada jajaran pejabat yang telah melalui proses pembinaan karier berdasarkan sistem merit dan rekam jejak profesional. Melalui polling ini, Kuningan Mass memberikan ruang kepada masyarakat untuk menilai sejauh mana kepercayaan publik terhadap figur-figur tersebut.
Pemimpin Redaksi Kuningan Mass Deden Rijalul Umam menyatakan, bahwa inisiatif polling ini bukan bagian dari proses seleksi resmi, tetapi lebih sebagai barometer opini publik.
“Kami ingin melihat bagaimana pandangan masyarakat terhadap pejabat yang berpotensi menjadi Sekda. Ini juga menjadi bentuk edukasi politik birokrasi agar masyarakat tidak pasif dalam mengamati kinerja aparatur pemerintah,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Polling ini dapat diikuti dengan mudah oleh seluruh pembaca melalui tautan resmi berikut:
👉Klik Disini atau salin link https://whatsapp.com/channel/0029VaFVjjvDJ6GviRs7jm3w.
Masyarakat diharapkan berpartisipasi aktif dan memberikan suaranya secara objektif. Setiap perangkat hanya dapat memberikan satu suara untuk menjaga validitas hasil. Hasil sementara akan diperbarui secara berkala di laman Kuninganmass.com hingga waktu penutupan polling diumumkan secara resmi.
“Selain memperkaya wacana publik, kegiatan ini juga diharapkan mampu menumbuhkan budaya birokrasi yang lebih transparan, akuntabel, dan responsif terhadap aspirasi masyarakat,” harap Deden. (argi)









