KUNINGAN (MASS) – Rohayatun SPd, Guru Honorer Non Kategori yang mengabdi sejak tahun 2017 di SDN Margabakti Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan Jawa Barat ini sedang kesandung masalah. Niat baik guru Jodi ini disikapi negatif oleh pemerintah desa tempat ia mengabdi.
Menerima kabar tersebut, kami Riyanto Agung Subekti (Itong) dan Hamdi Zaenal dari Pengurus Pusat FGTHSI turut prihatin dengan kejadian ini. Kami menyayangkan niat baik Rohayatun ternyata disambut oleh pihak pemerintah desa dengan melayangkan surat protes ke pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kuningan.
Dan Insya Allah Pengurus Pusat FGTHSI akan berusaha memfasilitasi Bantuan Hukum bilamana Diperlukan terhadap Rohayatun, karena Kebenaran harus ditegakkan.
Inilah kisah yang sebenarnya penuturan dari Rohayatun yang kami rangkum berdasarkan fakta yang ada:
Awal pertama Jodi masuk sekolah hari Selasa tanggal 23 juli 2019
Pada hari senin tgl, 22 Juli 2019 Jodi sedang memunguti cengkeh di dekat sekolah, lalu Jodi disamperin bapak Kepsek dan ditanya Jodi sekolah yah, tanpa menjawab Jodi langsung mengangguk
Lalu pak Kepsek menyuruh saya dan bu Dini untuk membelikan seragam sekolah Jodi
Tanggal 23 Juli 2019 saya menunggu Jodi di sekolah, tapi dia tidak datang datang setelah agak siang jam 8-an lebih Jodi datang untuk jajan ke sekolah dengan memakai baju yang kotor dan tanpa alas kaki, lalu saya nyamperin Jodi dan mengajak Jodi ke atas untuk memandikan dan memakaikan seragam
Lalu malemnya saya hanya membagikan pengalaman saya ketika menemukan sosok Jodi, dan saya tidak ada niatan memviralkan sosok kehidupan Jodi seperti apa
Terus dalam update-an/postingan saya, saya tidak menjelek-jelekan siapapun
Padahal kita sudah konfirmasi sama perangkat desa dan saya pikir sudah selesai karena sudah saling maafan
Lalu saya tidak pernah mendramatisir dan tidak pernah bilang jarak rumah jodi 3 km
Lalu saya diundang ke Jakarta acara Kompas, Hitam Putih, dan Baim Wong
Padahal pak kades juga ikut ke Jakarta ke Kompas sama ke Hitam Putih
Soalnya sebelum berangkat pihak sekolah konfirmasi ke desa dulu bahkan pak kepsek menghadap bapak bupati untuk meminta ijin untuk berangkat ke Jakarta
Lalu sepulang dari Jakarta pas kemarin tiba-tiba ada surat tuntutan klarifikasi vidio viral Jodi versi pemerintahan desa yang ditujukan kepada plt kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan atas nama Drs H Maman hermansyah
Apakah saya salah pak? Niat saya hanya membantu Jodi agar supaya Jodi bisa bersekolah
Walaupun saya digaji 3 bulan satu kali dan hanya digaji dari bantuan dana Bos tapi saya ikhlas lillahitaala karena niat saya ingin menyelamatkan Jodi agar dia bisa bersekolah
Ga apa-apa pak saya tidak melihat gaji saya berapa saya hanya ingin berbakti kepada sekolah karena menjadi guru adalah sudah menjadi cita-cita saya dari kecil
Iya pak kalau misal dari masalah ini saya salah tolong kasih tau saya biar saya bisa memperbaikinya pak
Itulah kisah pilu Rohayatun
Kami Pengurus Pusat FGTHSI menyerukan sebagai Rasa Solidaritas sesama Tenaga Honorer senasib seperjuangan khususnya Tenaga Honorer baik Guru Honorer maupun Tenaga Teknis se Indonesia Raya, Ayo Bersatu, Bangkit Melawan atau Diam Tertindas dalam Perbudakan!!
Penulis: Hamdi Zaenal (Pituin Kuningan asal Maleber)