NINGAN (MASS)- Meski menimbulkan aroma bau tapi jengkol selalu diburu dan dijadikan menu wajib di tiap rumah makan. Dengan kondisi seperti itu harga jengkol tidak pernah turun. Bahkan, saat ini harga menggila karena menembus harga Rp60 ribu/kilo gram.
Harga ini mengalami lonjakan dua kali lipat dibanding pada hari Senin (16/7/2018) yang hanya Rp30 ribu. Kenaikan harga ‘si bau’ ini tidak terlepas dari permintaan yang tinggi, tapi stok kurang. Para pedagang tidak bisa berbuat banyak ketika harga sudah seperri ini.
“Kemarin telor menembus Rp28 ribu dan kini jengkol menembus Rp60 ribu. Ini penigkatannya sangat luar biasa,” ujar Petugas Pendata Harga Sembako di Pasar Kepuh dan Pasar Baru Kuningan, Arisman kepada kuninganmass.com, Kamis (19/7/2018).
Arisman menerangkan, jengkol selama ini kebanyakan di pasok dari Provinsi Lampung dan ketika pasokan seret, maka sudah pasti harga melambung tinggi. Pihaknya tidak menjamin besok harga akan turun selama masih stok kurang.
Sementara itu, menurut pengakuan salah seorang penjual, meski harga mahal namun bagi yang doyan tetap dibeli meski jumlahnya dikurangi. Bagi mereka yang sudah biasa mengkonsumsi jengkol ada yang kurang kalau tidak memakan makanan beraroma bau ini.
Sekedar infromasi dari berbagai sumber yang kuninangamass.com kutip, jengkol ternyata banyak mengandung manfaat. Sebagai contoh dari 100 gram jengkol terdapat 151 kalori, 25,67 gram karbohidrat, 14,19 gram protein, 1,76 gram serat, dan 1,45 gram lemak.
Dilihat dari data tersebut, kandungan protein dan serat jengkol cukup tinggi, sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan tubuh akan protein dan serat. Meski begitu juga banyak dampak negatif apabila mengkonsumsi dalam jumlah banyak, salah satunya adalah gangguan fungsi ginjal. (agus)