KUNINGAN (MASS) – Pasca lebaran sepakbola di Kabupaten Kuningan kembali bergeliat. Hal ini dibuktikan dengannya banyaknya digelar turnamen sepakbola.
Salah satunya adalah Trofeo Mayora Cup. Turnamen yang berlangsung 2×45 menit itu diikuti oleh tiga tim yakni Club 80,s, Barli FC dan Mayora FC.
Turnamen dihelat di Lapangan Desa Kertayasa Kecamatan Sindangadung pada Minggu (16/5/2021). Semua tim menurunkan pemain terbaik.
Wartawan kuninganmass.com sendiri mendapatkan kehormatan memperkuat Club 80,s.
Klub yang merupakan kumpulkan pemain kelahiran tahun 1980 (meski saya sendiri kelahiran 79).
Pertandingan pertama di buka antara Club 80,s dengan Barli. Jual beli serangan terjadi di 45 menit. Tapi tak ada yang menghasilkan gol.
Club 80,s pun seharunya memenangkan pertandingan, tercatat ada dua peluang emas yang seharusnya bisa dikonversi menjadi gol.
Yang pertama tendangan Agus Mustawan dari luar kota penalti. Meski arahnya sudah tepat, tapi tendangan dari pemain jebolan SSB Propelat Bandung dan SSB Turangga ini masih ditepis oleh kiper.
Bola menerpa tiang gawang tapi bolanya keluar dan mengahasilkan tendang penjuru.
Sedangkan peluang kedua adalah sundulan yang tepat mengarah ke pelukan penjaga gawang Barli yang sore itu bermain gemilang.
Sementara itu, tendang Ququy, Undang dan yang lainnya kebanyakan melenceng dan melambung. Andai Akurasinya tepat, bisa menghasilkan gol.
Karena tidak ada pemenang pertandingan dilanjutkan dengan adu penalti. Dalam tos-tosan ini penjaga gawang Barli FC tampil sebagai pahlawan.
Dari empat penendang mampu menepis tiga tendangan. Sedangkan dari Barli tiga algojo berhasil menjalankan tugas.
Dengan kemenangan 3-1 makan Barli memiliki nilai 2 dan Club 1. Karena kalah Club 80,s harus kembali bertanding melawan Mayora.
Meski sudah menurunkan pemain terbaiknya, tim dengan Jersey biru langit itu kembali kalah 0-1.
Tendangan keras dari luar kotak penalti mampu menembus jala Yudi. Kiper jebolan SSB Turangga itu tidak menyangka pemain Barli melakukan tendangan keras.
Dengan kekalahan Asep BRD dan Undang CS harus puas diperingkat ketiga. Sedangkan final mempertemukan Barli dan Mayora.
Pada pertandingan puncak berlangsung seru dan silih berganti serangan. Ternyata Mayora lebih beruntung karena mampu menjaringkan dua gol dan hanya dibales satu gol.
“Bukan masalah menang atau kalah, tapi yang terpenting ketika tetap menjaga kesehatan agar imun sehat dan tidak terkana covid-19,” sebut Yudi yang diamini Asep dan Unang Brewok.
Sementara Firman dari Barli FC mengaku puas dengan adanya Trofeo. Baginya bukan hanya badan sehat tapi silaturahmi tetap terjalin.
“Momen lebaran pas untuk kembali berkeringat dan tentu bersilaturhami,” jelasnya. (agus)
dwi andhi
19 Mei 2021 at 16:59
Menurut saya olah raga Sepak Bola boleh saja dikembangkan sebagai hiburan masyarakat.
Namun jangan lupa olah raga prestasi seperti renang harus menjadi prioritas utama mengingat Kuningan Kota yang berlimpah air namun jumlah kolam renang standart nasional belum ada, perhatian PEMDA dan Koni hampir tidak ada.
Kumaha atuuuh juragan??
Salam,
DAP