KUNINGAN (MASS) – Jaringan seluler, sinyal kartu pada telepon adalah hal yang lumrah, apalagi di daerah perkotaan. Berbeda dengan salah satu desa di Kabupaten Kuningan, Desa Situgede Kecamatan Subang.
Di daerah yang pernah dijadikan lokasi TMMD itu, memperoleh jaringan sinyal sulit sekali. Pihak Provider pun tidak tertarik hanya sekedar memasang tower karena mungkin tidak menarik dari segi bisnis.
Karena kondisi tersebut, ada sebuah kebiasaan yang tak biasa, memburu sinyal. Biasanya para penduduk terpaksa pergi ke tempat-tempat yang terjangkau sinyal, meski harus ditempuh beberapa kilometer dari pusat desa.
Salah satu warga setempat, M Amarudin menunjukan beberapa tempat yang biasa dijadikan lokasi berburu sinyal, heuleut perbatasan Cipakem, serta tempat populer Lawang Angin.
“Lawang angin itu, masuknya Desa Subang. Kita harus tempuh kesana lebih dari 2 kiloan,” terangnya pada kuninganmass.com Kamis (7/5/2020) siang.
Biasanya, disebutkan Amar, ada saja warga yang pergi kesana untuk keperluan mendadak atau sekedar komunikasi dengan sanak saudara. Bukan hanya pagi sampai petang, beberapa bahkan sengaja datang pada malam hari.
Kuninganmass.com mencoba melakukan penelusuran pada malam hari. Memang, di lawang angir terdapat dua warung yang di lingkung sawah. Malam itu cukup sepi karena sedang Ramadhan.
Namun kuninganmass.com masih menemukan anak-anak sedang memburu sinyal di salah satu warung. Mereka membawa bekal makanan dan minuman sendiri, serta asyik dengan gadgetnya, game online.
Warga lainnya yang kami temui disana adalah Rian. Pemuda usia 20 tahunan tersebut bilang sudah menjadi kebiasaan mencari sinyal di lawang angin.
Disebut lawang angin, dijelaskannya karena angin banyak berkumpul dari berbagai arah ke lokasi tersebut. Anehnya, disebutkan Rian di lokasi tersebut angin datang dari segala penjuru.
Perjalanan ke lawang angin sendiri tidak mudah. Selain kontur jalan yang sangat curam, tidak adanya penerangan juga menjadikan medan lebih sulit dilewati.
“Tapi memang sekarang sudah mulai banyak yang pasang wifi kabel,” tambahnya.
Meski demikian, memburu sinyal sepertinya tidak akan sirna begitu saja dengan mulai maraknya wifi di lingkungan desa dan beberapa di rumah perorangan.
Ketika memburu sinyal, terasa keasyikan tersendiri. Keasyikan berkumpul dengan banyak orang, keasyikan bersuara keras tanpa mengganggu orang lain karena jauh dari perumahan penduduk. Keasyikan menghabiskan malam dengan kebersamaan. (eki)