KUNINGAN (Mass)- Tari rudat ternyata tetap berkembang dan mendapat tempat dihati masyarakat Kuningan. Sebagai bukti di Desa Garahaji Kecamatan Maleber Rabu malam tanggal 12 Juni.
Pertunjukan seni ini dihadiri oleh masyarakat dan disambut antusias. Persembahan itu dalam rangka memeriahkan acara pernikahan Rian Firmansyah SPdI. Riyan adalah Kaur Umum Desa Garahaji Kecamatan Maleber.
Hadir juga ditengah-tengah masyarakat balon bupati Kuningan Yosa Octora Santono SSi MM . Tokoh lainnya yang hadir malam itu adalah Marno Pjs Kades , Didi (Kesra), Cecep Sudrajat dan tokoh Pemuda Kang Pandi serta Haji Cupyadi.
Pertunjukan seni Sunda ini merupakan bentuk kecintaan Rian kepada seni tradisi. Kesamaan Rian sama dengan Yosa yang juga sangat peduli terhadap Budaya Sunda .
Sebagai Putra Sunda Pituin Kuningan balon bupati dari Partai Demokrat ini merasa berkewajiban untuk mengembangkan Budaya Kuningan melalui langkah nyata yaitu pembinaan, pengembangan dan penghargaan terhadap insan seni dan pejuang budaya Sunda Kuningan.
Tari Rudat seperti pertunjukan pencak Silat karena ada gerakan memukul, menendang, memasang kuda-kuda, dan menangkis. Kemudian, alunan musik Islami dengan syair-syair bernafaskan pujian dan dzikir mengagungkan kebesaran Allah.
“Saya mempunyai rencana untuk mengembangkan seni dan budaya Sunda Kuningan termasuk didalamnya tari Rudat, sehingga menjadi tontonan yang dapat menjadi media silaturahmi atau alat pemersatu bangsa,” ujar Yosa.
Sementara, itu, menurut seorang pakar Sunda Yus Rusyana, arti dari kata Rudat tersebut bila artikan dengan Seni Rudat berarti “bunganya pencak”. Dalam hal ini, gerakan-gerakan silat yang ditampilkan lewat tarian Rudat dikonotasikan pada sifat umum bunga yakni indah.
Kata Rudat berasal dari bahasa Arab yaitu rudatun yang berarti “taman bunga”. Kabupaten Kuningan yang mayoritas agamanya adalah Islam hendaknya menempatkan Rudat sebagai bahagian dari seni dan budaya Sunda yang harus ditingkatkan serta dikembangkan.
Kemudian disajikan kepada masyarakat untuk menjadikan tontonan yang dapat menjadikan tuntunan. Apalagi rudat adalah budaya yang bernuansa Islam .
“Sudah seharusnya Pemerintah Kabupaten Kuningan proaktif dalam pengembangan budaya Rudat,” jelasnya. (agus)