KUNINGAN (MASS) – Setelah peresmian oleh Presiden Jokowi tertunda, yang awalnya direncanakan 21 Juni, ternyata Bendungan Kuningan kini ditutup sementara.
Ditutupnya Bandungan Kuningan untuk kunjungan umum ini, disebutkan salah satu petugas karena melonjaknya kasus pandemi Covid-19.
Terlihat di sekitar lokasi, beberapa penduduk yang hendak mengunjungi Bendungan Kuningan, dan tidak diperbolehkan masuk oleh satpam.
Para petugas setempat menegaskan untuk kembali memperketat syarat masuk pengunjung ke bendungan tersebut.
“Karena memang kondisinya sedang pandemi, jadi kami selaku para petugas mengambil langkah untuk memperketat penjagaan disini” ujar Ikin, sebagai salah satu petugas proyek Bendungan tersebut, Sabtu (3/7/2021) siang.
Berdasarkan keterangannya, untuk saat ini Bendungan Kuningan dilarang dikunjungi. Adapun penduduk yang hendak mengunjungi, harus benar-benar memperhatikan protokol kesehatan, lebih dari itu, pengunjung pun diharuskan membawa surat sebagai bukti hasil negatif rapid test.
Sedangkan bagi pengunjung yang memiliki kepentingan tertentu, juga harus menyertakan surat izin dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk – Cisanggarung yang beralamat di Jl. Pemuda Kota Cirebon.
Bendungan Kuningan Sudah Mulai Tahap Penggenangan Air
Bendungan Kuningan yang berlokasi di Desa Randusari, Kecamatan Cibeureum Kuningan sendiri saat ini sudah memasuki mulai terlihat ada penggenangan air.
Diberitakan kuninganmass.com pada bulan Februari lalu, Bendungan Kuningan memang direncanakan digenangi air pada bulan Juli, setelah beres proses relokasi bagi warga yang terdampak pembangunan bendungan.
Sayangnya, meski penggenangan tersebut kini telah terealisasi, namun proses relokasi saat ini, sebenarnya masih berlangsung dan hingga kini belum tuntas.
“Untuk kondisi penggenangan air di Bendungan saat ini kira-kira sudah setinggi 2 meter, tapi untuk waktu proses penggenangannya berapa lama saya kurang tahu,” tutur Ikin.
Pembuatan Bendungan Kuningan sendiri membutuhkan lahan genangan sekitar 302 Ha, dengan membendung Sungai Cikaro.
Nantinya, Bendungan akan digunakan masyarakat sekitar untuk persediaan air bersih, pengendali banjir dan sumber irigasi atau untuk mengairi lahan pertanian. Bukan hanya untuk Kuningan, tapi sampai ke Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
“Sebenarnya bukan diakibatkan oleh pembuatan Bendungan ini, namun rata-rata kondisi sawah di sini memang sawah tadah hujan, hanya bisa mengandalkan curah hujan, kalau misal tidak ada hujan ya pasti kering,” jelas Ikin. (Eki/NT/IMK-Mgg)