KUNINGAN (MASS) – Sempat jadi salah satu kandidat direktur PDAU Kuningan bersama Hj Heni Susilawati dan Uton Subehi, Muliawan Ahmadi SE kini justru ditugasi Ketua Umum Jawa Corruption Watch (JCW) Rizal Diansyah Soesanto, ST, untuk menjabat sebagai Ketua Koordinator Jawa Corruption Watch (JCW) di Jawa Barat.
Mendapat kepercayaan tersebut, Muliawan bersyukur. Ia menjelaskan, JCW merupakan lembaga sosial kontrol dari masyarakat yang salah satunya adalah pemberantasan dan pencegahan korupsi.
Organisasi kemasyarakat (Ormas) ini, didirikan pada 28 Oktober 2017 di Surabaya dalam naungan Yayasan Grahadi Brawijaya. Ormas yang juga sering disingkat dengan JCW Anti Korupsi ini, jelas Muliawan, menguatkan posisi masyarakat dalam mengkontrol anggaran negara dan turut serta pengawasan keputusan untuk mewujudkan tata kelola pemerintah yang demokratis, bebas dari korupsi, berkeadilan ekonomi dan sosial.
Ia mengaku, lembaga yang dipimpinnya ini, dapat bersinergis dengan unsur Pemerintah baik pusat ataupun di daerah.
“Jawa Corruption Watch (JCW) sangat mendukung program Pemerintah Pusat yang sesuai dengan program Bapak Prabowo dan Mas Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029 dengan program ASTA CITA, yang salah satunya adalah pemberantasan dan pencegahan korupsi,” ujarnya, Senin (6/1/2025).
Sebagai langkah awal dalam rangka menjalankan tugas sebagai Koordinator Jawa Corruption Watch (JCW) di Jawa Barat, lanjut Muliawan, ia dan tim yang ada akan melakukan silaturahmi dan memperkenalkan lembaga ke pemerintahan di tingkat Provinsi dan juga dengan unsur pemerintah di tingkat daerah.
Dengan hadirnya JCW di Jawa Barat, diharapkan dapat memiliki peran kontrol sosial dari unsur masyarakat terutama yang berkaitan korupsi. Dengan peran serta masyarakat, korupsi ini tidak bisa dianggap main-main lagi. Kta Muliawan, selama ini dari hulu sampai ke hilir, korupsi sudah menjadi momok yang sangat menakutkan.
“Manakala bentuk korupsi sudah berjalan secara sistem yang tertata rapih, bahkan saking rapihnya sistem yang dilakukan sangat sulit untuk dicari sebagai bahan bukti yang valid di lapangan,” wanti-wanti Muliawan soal korupsi. (eki)