KUNINGAN (MASS) – Banyaknya peternakan sapi dan kurangnya pemahaman pemanfaatan kotoran hewan (kohe) menyebabkan berbagai polemik. Belakangan yang jadi sorotan adalah limbah kohe yang berdampak pada air masyarakat, bahkan dikait-kaitkan ke longsor.
Tyo Bachtiar, warga Desa Windusari mengatakan, sebenarnya pemanfaatan kohe tidak hanya digunakan untuk pupuk saja. Namun, kohe juga bisa dijadikan arang briket.
“Selain jadi pupuk, ini juga bermanfaat membantu mengurangi limbah, serta bisa juga dipasarkan,” ujar Tyo yang pernah bergelut di bidang arang briket, Kamis (29/5/2025).
Pada awalnya, Tyo membuat arang tersebut hanya dari batok kelapa, berlanjut ke buah pinus. Kemudian ia melakukan riset terhadap limbah kohe sapi yang kemudian dijadikan arang briket.
“Waktu itu di tengah viral nya wisata di kuningan khususnya palutungan ada masalah pada limbah kohe yang tak kunjung menyusut, kemudian ada yang memberikan rekomendasi terkait pemanfaatan kohe sapi pada saya, salah satunya jadi arang briket,” ungkapnya.
Menurutnya, arang briket dari kohe juga tidak berbau. Karena sebelum disajikan itu dilakukan beberapa pengolahan terlebih dahulu.
“Pada awalnya kadar air dari kohe itu diturunkan menggunakan formula untuk mengeringkan dan menghilangkan bau. Setelah itu, dicampurkan dengan buah pinus atau rantingnya untuk bahan pencampuran pembuatan arang, dengan perbandingan sekitar 70/30,” tuturnya.
Namun, saat ini ia sudah berhenti memproduksi arang briket, karena adanya keterbatasan modal dan tingkat permintaan pasar yang rendah untuk arang briket di Kabupaten Kuningan.
“Sudah lama berhenti, karena terkendala dalam keuangan dan proses penjualan. Sebab para peminat arang itu sekarang lebih menggunakan bahan yg relatif langsung berasal dari batok kelapanya tidak melalui pengolahan dulu,” jelasnya.
Ia berharap langkah yang sudah pernah dicobanya itu kembali di jalankan serta menjadi solusi di tengah polemik kohe yang tak kunjung selesai.
“Bukan hanya itu, tapi harus ada investor juga. Kalau hanya di Kuningan saja, sedikit jangkauannya, nanti mandek lagi,” pungkasnya. (didin)
