KUNINGAN (MASS)- Kebijakan meliburkan siswa selama dua pekan dinilai akan memberikan efek domino terhadap kegiatan ekonomi di Kabupaten Kuningan. Sebab, kehadiran para siswa selama ini merupakan penolong bagi para supir angkot ditengah sepinya penumpang.
Bukan hanya angkutan, tapi juga para pedagang yang selama ini berjualan di sekolah. Bagi mereka, anak-anak merupakan pelanggan setia. Meski uang receh tapi jumlah mereka sangat banyak sehingga memberikan pendapatkan yang siginifikan setiap hari.
“Jalan mah pasti jalan karena kan pekerjaannya nyupir. Meski pasti sepi tapi mau apalagi. Resiko mah pasti dunungan yang punya angkot,” ujar Wakil Ketua Organda Toto Tipung, Senin (16/3/2020).
Ia berharap pemerintah memberikan subsidi kepada supir angkot pedagang kecil karena dampak dengan liburnya sekolah akan terasa sekali. Hal ini seharunya yang dipikirkan oleh pemrintah.
“Ada langkah libur 2 minggu karena ketakutan, sebab kalau ada masyarakat dimanapun yang terkena corona itu tanggungjawab pemerintah. Sementra kebutuhan masyarakat kan tidak dijamin,” tandasnya.
Sementara itu, Sule pedagang yang sering mengkal di sekolah-sekolah mengaku, para siswa meski hanya jajannya Rp5.000-Rp10 ribu sangat membantu pedagang. Jumlahnya sangat banyak membuat para pedagang mempunyai pendapatkan tetap.
“Meski jajan hanya Rp2000, mereka itu banyak. Kalau libur kami harus gimana? Mudah-mudahan ada rejeki yang lain,” sebutnya.
Sementara itu, liburnya siswa pun disikapi serius oleh para angkutan online yang ada di kota kuda khususnya ojek. Sebab, orderan anak sekolah cukup banyak.
“Kalau sepi angkutan pelajara. Saya akan nongkrong di restoran saja. Kan banyak orang yang tidak keluar rumah mungkin mereka butuh jajan,” jelas Tris salah seorang ojek online. (agus)