KUNINGAN (Mass) – Fenomena sekolah bermurid sedikit rupanya tidak hanya terjadi di Desa Cijemit Kecamatan Ciniru. Di sejumlah desa lainnya cukup banyak ditemukan adanya sekolah-sekolah yang bermurid kurang dari 10 orang.
Engkoy Suryo yang kebetulan pensiunan guru mengemukakan hal tersebut. Pria berusia 79 tahun yang tinggal Perumahan Kasturi Perdana ini menyarankan agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan segera melakukan langkah kongkrit.
“Saran saya sih segera dimerger. Kajiannya harus komprehensif. Karena jelas ini merugikan negara. Berapa dana yang dikeluarkan negara untuk menggaji guru, padahal muridnya hanya sedikit,” ucap Engkoy kepada kuninganmass.com, Senin (24/7).
Sang kakek yang masih tampak bugar itu melanjutkan, tidak ada alasan lain untuk tidak memerger sekolah bermurid sedikit. Terlebih muridnya hanya seorang. Disamping tidak efisien anggaran, juga akan berdampak psikologis kepada murid.
“Kalau alasan kejauhan antara SDN 1 dengan SDN 3 misalnya, itu bisa diatasi. Dengan adanya kendaraan atau jalan kaki saja. Zaman dulu juga pada jalan kaki, gak masalah,” tandas pria berdarah PNI Bung Karno itu.
Dirinya tahu betul lokasi SDN 3 Cijemit yang kini hanya bermurid sedikit. Dulu ketika kepala Dinas Pendidikan dijabat H Kuswandi A Marfu, ia sempat meninjaunya. Bahkan Engkoy mengaku berasal dari Desa Rambatan Kecamatan Ciniru.
“Saya juga gak mengerti kenapa dari dulu gak segera dimerger. Ada apa sebenarnya. Jelas-jelas akan lebih besar manfaatnya apabila dimerger. Bagaimana pendidikan kita mau bersaing di era MEA kalau potret pendidikannya seperti itu,” pungkas ketua LSM KIS (Kami Ingin Sejahtera) itu. (deden)