KUNINGAN (MASS) – Setiap menjelang lebaran, salah satu pihak yang harus kerja keras adalah pasukan kuning alias pasukan pengangkut sampah. Betapa tidak, mereka harus berkerja nyaris 24 jam karena terjadi lonjakan volume sampah.
Menurut Kadis Lingkungan Hidup Kuningan Ir Amirudin MSi melalui Kasi Pengelolaan Kebersihan Aman SE, peningkatan volume sampah berbanding lurus dengan peningkatan jumlah warga datang ke Kuningan. Sejak H-5 sudah terlihat peningkatan volume sampah, dimana rata – rata peningkatan volume sampah setiap mobil yang DLHK miliki hampir 1 -2 kubik setiap mobilnya.
“Kalau masyarakat memperhatikan ketika kami mengangkut sampah, maka kondisi dump truk yang setiap hari mengangkut sampah, selalu di pasang pagar di atas mobilnya. Hal ini agar sampah yang diangkut lebih bannyak,” jelas Aman, Selasa malam.
Diterangkan, kapasitas/tonase mobil dump truk sampah adalah 6 M3. Tetapi ketika mobil dump truk hampir semua sudah di tambah pagar di atasnya, maka rata – rata sehari mobil dump truk bisa mengangkut 7 – 8 kubik sampah ke TPA Ciniru.
Aman menyebutkan, apabila dihitung volume sampah yang masuk ke TPA Ciniru menjelang dan pasca iudul fitri dihitung berdasarkan tonase/kubikasi kendaraan (sehubungan di TPA belum adanya Timbangan berat kendaraan) dengan menggunakan armada 14 dump truk yang dimiliki dan diambil rata – rata setiap mobilnya mengangkut 7 m3 adalah maka hasilnya 14 dum truk. X 7 m3 = 98 M3.
Lalu, 6 ArmRoll truk X 3 rit X 6 M3 = 108 M3, 4 dum truk. X 7 M3 = 28 M3 ( Pasar Ciawi, Cilimus, Pasar Baru). Kemudian 15 mobil (desa)X 4 m3 = 60 m3 (mobil dari desa yang buang sendiri) sehingga total volume sampah yang masuk ke TPA Ciniru setiap hari dari mulai H-5 Lebaran dan pasca Lebaran adalah 285 m3/hari atau setara dengan 94.05 ton/hari
“Kenaikan volume sampah menjelang dan pasca lebaran ini di sebabkan oleh beberapa faktor yakni pola konsumsi masyarakat yang cenderung meningkat menjelang Lebaran, dimana kebanyakan menggunakan wa dah/bungkus plastik dan sterofom.
Lalu, datangnya para pemudik dari kota yang otomatis menambah volume sampah. Sedangkan terakhir fakor penyebabnya makin menjamurnya para pedagang kuliner, baik di pusat wisata maupun perumahan-perumahan.
“Alhamdulillah petugas kebersihan yang terdiri dari tim penyapu, pengangkut dan supir tidak libur, makanya sekarang di sebut pasukan anti libur . Setiap hari kami bekerja tak kenal lelah tuk membersihkan Kota Kuningan, tidak ada panas tidak ada hujan, tidak siang tidak malam kami siap memberikan pe layanan kebersihan kepada masyarakat.,” jelasnya.
Lebih lanjtu dikatan, pada malam takbiran ketika orang-orang terlelap dalam tidurnya, pasukan kuning bekerja, menyapu dan mengangkut sampah, membersih kan dan menyemprot dengan mobil tanki air di sekitar Mesjid Syiarul Islam.
Hal ini untuk persiapan salat ied. Pasukan kuning bekerja dari mulai pukul 12 malam Sampai dengan jam 3 pagi. Hari H Lebaran ketika orang-orang berkumpul dan bersilaturahmi dengan keluarga, pasukan kuning bekerja mengumpulkan koran-koran bekas tikar salat ied dari mesjid-mesjid sekitar jalur jalan protokol dan langsung mengangkutnya. (agus)