KUNINGAN (MASS) – Para pendekar muda NU, Nampak mendatangi gedung DPRD Kabupaten Kuningan pada Kamis (30/11/2023) kemarin. Mereka, ternyata dating untuk mempertanyakan kenapa sosok Sekda Dian Rahmat Yanuar, tak diusulkan oleh DPRD sebagai kandidat Pj Bupati Kuningan.
“Sebetulnya bukan persoalan mendesak atau tidak, saya hanya ingin menyampaikan keresahan kekecewaan warga NU yang selama ini berfikir pemikiran warga NU itu waras dan logis ketika mengusung Pj Bupati, ini bukan masalah ke-NU-an, (Ini) karena kelogisan berfikir temen-temen di NU aja, ketika sangat logis dengan beberapa aturan yang ada, yang mumpuni saat ini yang sangat kompeten untuk dijadikan Pj itu ya Pak sekda, tapi ketika di jalan muncul yang lain,” kata Mukdiana atau yang kerap akrab disapa Iyan.
Belum lagi, kata Iyan, di tengah perjalanan ternyata beberapa fraksi mengaku nggak tahu menahu, tidak diajak diskusi soal pengusulan Pj Bupati.
“Ini kan persoalan, ini aturan manusia apa alam gaib?” sebut Iyan mempertanyakan.
Pengasuh Podok Cipta Wening itu mengaku, ketika sudah beraturan dengan aturan alam gaib, ia tidak membawa NU secara lembaga. Ia menegaskan pihaknya dating ke gedung DPRD, setidaknya butuh klarifikasi yang bisa diterima akal sehat. Dan yang ia sayangkan, sampai berita terakhir muncul tidak ada klarifikasi soal itu.
“Jadi bahasa kami temen-temen kaum muda, tentunya kami bergerak tidak melibatkan sepuh di NU, tapi (sesepuh) mengetahui dan merestui. Sebelum janur kuning melengkung masih ada kesempatan masih ada pintu, masih ada jalan,(selagi masih ada pintu) kenapa kita diam?” jawabnya saat ditanya apakah pengusulan masih mungkin dilakukan.
Bahkan, ia mengatakan sebenarnya aksi ini sudah berlanjut. Langkah kemarin yang ditempuh pihaknya adalah melayangkan surat ke Kemendagri, ke Pj Gubernur dank e DPRD Kuningan yang sudah diterima Wakil Ketua DPRD H Dede Ismail. Ia bahkan mengaku akan terus bergerilya.
Sosok Sekda Dian sendiri, kata Iyan, merupakan putra sesepuh NU, juga putra sesepuh pendiri PKB di Kuningan. Namun, terlepas dari kePKB-an, Sekda disebut-sebut sebagai warga NU yang loyal dengan NU. Apalagi bagi temen-temen generasi muda NU, selama ini Dian dianggap sosok yang selalu mengarahkan dan mendidik.
Ia mengatakan, saat ini di grup Banom-banom NU, ramai dibicarakan soal Sekda Dian yang tidak diusulkan jadi Pj Bupati Kuningan. Namun Iyan mengatakan, mengerahkan massa untuk turun ke jalan bukan cara NU untuk menyampaika aspirasinya saat ini, meskipun sebenarnya bisa saja.
“Kita tanyakan ini menggunakan aturan orang normal atau alam ghaib? sebenarnya kami bisa saja mengerahkan massa. Bukan untuk demo, tapi untuk shalat ghaib disini, karena disini berarti sudah mati dan semua sudah jadi alam ghaib, kita tahlil disini,” sebut Iyan. (eki)