KUNINGAN (MASS) – Untuk kalian yang suka jajan, tempat yang satu ini wajib jadi referensi.
Namanya Kedai Erlinda. Lokasinya ada di Desa Bojong Rt 5 Rw 2, Cilimus. Tepat di pinggir jalan raya belokan Linggarjati, Kuningan.
Pemilik dan pengelolanya adalah Nunung. Perempuan itu membuka usaha sejak 3 tahun lalu.
Ia mengaku, nama Erlinda terinspirasinya saat jalan melihat brand salah satu rumah makan di luar kota.
Kebetulan, kedua anaknya juga bernama Erlin dan Linda.
Lama tingga di Bandung, meski asli orang Kuningan membuat Nunung banyak belajar.
Apalagi, tahun terakhirnya di Bandung dirinya bekerja di bidang yang sama, berdagang milik irang lain Lumpia Basah dan Kwetiaw. Nunung mengaku juga sering belajar memasak seblak disana.
“Pas ke Kuningan, kebetulan di sekitar sini belum ada. Yaudah bikin aja lumpia basah, seblak terus awal-awal sama batagor juga, tapi ternyata yang palig disenangi, yang cocok sama pelanggan kebanyakan seblak,” terangnya Minggu (25/7/2021) malam.
Kuninganmass.com sendiri menjajal dua hidangan favorit disana, seblak dan lumpia basah khas Bandung.
Untuk seblak, memang agak sedikit berbeda dengan yang banyak jadi andalan di Kuningan. Kuah seblak Bandung lebih cair, tidak dibuat kental.
Selain itu, bumbunya juga khas serta banyak pilihan topping. Mula dari kikil, sayur, cilok, siomay, mie kuning, telur puyuh, basreng, otak-otak, kerupuk, makaroni, bakso, sosis, lember, tulang, dumping, cikua, dan ceker, hingga seafood.
Harga yang dibandrol terbilang terjangkau dan sesuai porsinya, mulai dari 11ribu sampai 22 ribu saja.
Ada sekitar 20-an lebih jenis topping dan harga yang sesuai. Untuk paket kumplit, bahkan kadang harus sampai dua mangkuk.
“Sampe ada, cerita pelanggan. Suaminya tadinya gak pernah makan seblak. Sekarang jadi ketagihan,” tutur Nunung.
Untuk Lumpia Basahnya, mungkin memang belum populer di kalangan banyak orang. Apalagi, di Kuningan Lumpia yang lebih dikenal sebagai lumpia goreng.
Sedangkan di Kedai Erlinda, Lumpia putih tipis itu dijadikan alas untuk osengan yang berisi toge dan bengkoang.
Rasanya yang sedikit manis dan gurih, benar-benar jadi referensi yang harus dicoba. Apalagi bagi yang belum pernah.
Harganya juga terjangkau. Sangat mengenyangkan untuk harga 11 ribu sampai Rp18 ribuan saja.
Belum lagi menu lainnya yang patut dicoba, seperti kwetiaw-nya, dan terbaru pedesannya.
“Harapan ke depan sih, pengen nyari tempat. Sama menu baru khas Bandung, yang nggak ada di Kuningan,” sebutnya sembari menerangkan, sehari bisa habis sampai 100 porsi. Bahkan bisa dua atau tiga kali lipat saat menjelang lebaran.
Saat ini, meski masih serba sederhana soal tempatnya, pinggir jalan dan menggunakan peneduh terpal, ternyata tempatnya banyak jadi idola.
Bahkan dari Ciawigebang sampai Mandirancan pun kadang sengaja datang untuk menikmati makanannya.
“Kalo normalnya dari jam 9 pagi sampe jam 9 malam. Tapi kalo udah habis, atau udah sepi (atau dan misal karena ppkm), ya bisa lebih cepet,” ujarnya.
Selain bisa datang langsung ke tempatnya, pelanggan juga bisa memesan melalui online baik Whatsapp maupun Instagram.
Untuk pemesanan Whatsapp bisa hubungi 0877-2128-4375 atau di @kedaierlinda_ melalui dm Instagram. (Eki)