KUNINGAN (MASS) – Pekan pertama Braya Al-Ikhlash Al-Ikhlash ( Alumni Pondok Pesantren Modern Al-Ikhlash) dalam tour Sepakbola kurang beruntung.
Hal ini dengan absennya 8 pilar penting Braya FC membuat mereka harus berbagi gol dengan lawannya. Gol yang tercipta adalah 4 gol untuk kedua tim
Kali ini lawannya adalah FC NU Kecamatan Cipicung, tim yang di dominasi oleh anak-anak muda NU di Kecamatan Cipicung ini mampu merepotkan pemain-pemain Braya FC yang didominasi oleh kaum sepuh alias sudah berumur, karena tim utama Braya FC yang masih dalam suasana lebaran
Bahkan terlihat beberapa pilar muda NU yang pernah mengikuti SSB seperti Agus, Muhammad Ridwan dan Erik yang merupakan asli putra terbaik dari Desa Suganangan Kecamatan Cipicung.
Mereka menampilkan permainan ciamik layaknya pemain eropa . Dengan skill yang mereka miliki praktis mampu menahan striker gaek Braya FC Agus dan Delon yang memang sudah diatas kepala 3.
Muhammad Ridwan yang berposisi sebagai playmaker dari FC NU membuat banyak penonton terkesima aksinya seolah seperti Luka Modric masih muda.
Hal ini membuat lini tengah Braya Slamet Fauzi alias Mas Al dan juga Asep tak bisa berbuat banyak.
Gelandang veteran tersebut tak mampu menahan kreatifitas dari pemuda yang masih berusia belasan tahun tersebut.
Sedangkan di lini depan FC NU Cipicung mengandalkan Ega dan Aziz. Aziz yang merupakan murni kader GP Ansor Kecamatan Cipicung berkali-kali merepotkan Tebe dan civit bek yang sudah berumur senja dari Braya FC.
Sedangkan Ega ,striker bertubuh gempal ini dikenal opertunis. Ia jebolan UPI Bandung dan pernah merasakan gemlengan pelatih Persib yunior asal Brazil.
Mengawali pertandingan sepakbola juga terlihat kedua tim berfoto dengan spanduk yang bertuliskan we stand with palestina, save palestina save Al-Aqsa.
Spanduk tersebut merupakan dukungan moril dari kedua tim. Apalagi kedua tim.memiliki background keagamaan yang kuat.
“Kita berdoa semoga saudara-saudara kita semuanya mendapatkan pertolongan dari Allah SWT, kita semua mengutuk agresi yang dilakukan oleh Israel di Palestina,” ucap kapten Braya Tebe yang menyebutkan bermain di lapangan Ancaran sangat menikmati.(agus)