KUNINGAN (MASS)- Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cijoho akan mewakili Provinsi Jawa Barat dalam Lomba Budaya Mutu yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Lomba Budaya Mutu yang diselenggarakan oleh Dirjen Pembinaan Sekolah Dasar Kemendikbud ini sudah kali keenam digelar.
“Tahun 2019 Kabupaten Kuningan baru pertama kali lolos setelah enam kali berturut – turut mengikuti seleksi untuk lomba tersebut,” ujar Kepala UPTD Pendidikan Kuningan, Abidin Minggu (15/9/2019).
Abidin, menyebutkan ada tiga kategori sekolah yang disyaratkan, yaitu Sekolah Unggulan, Sekolah Swasta dan Sekolah Negeri. Dan Kuningan memenuhi salahs atu syarat itu dan bisa mengikuti lomba budaya mutu di Surabaya pada bulan Oktober.
Dikatakan, sebelum lolos seleksi,ada beberapa tahapan yang harus dilalui, diantaranya mengirim data peserta secara online. Kemudian mengirimkan protofolio dan lain sebagainya. Pihaknya berharap wakil Kuningan bisa berprestasi.
“Persoalan mutu pendidikan, harus ada parameter yang jelas. Bagaimana sekolah bisa mendesign sekolah memiliki budaya mutu. Maka dengan lomba itu bisa menjadi acuan sekolah menuju sekolah berbudaya mutu,” tandasnya.
Penilaian budaya mutu lanjut Abidin, diantaranya perilaku siswa, proses pembelajaran baik intrakurikuler dan ekstrakurikuler, prestasi sekolah baik akademik maupun non akademik. Kemudian kondisi fisik sekolah, lalu kinerja perpustakaan, lingkungan sekolah dan budaya sehat serta Managemen Berbasis Sekolah (MBS) atau keterlibatan partisipasi orangtua siswa terhadap sekolah.
“Saya kira kedelapan indikator ini cukup menjadi acuan membawa sekolah terwujud menjadi sekolah bermutu. Kami berharap semua pihak memberikan dukungan karena demi nama baik yang mewakili Jabar,” jelasnya.
Mengenai SDN Cijoho bisa lolos dalam lomba tersebut, Abidin menyebutkan ada program yang sangat menarik diterapkan di sekolah tersebut. yaitu program satu hari tanpa jajan. Artinya anak -anak membawa makanan dari rumah dan kemudian disekolah makan bersama.
“Untuk penguatan karakternya dengan menerapkan program sehari tanpa jajan yang digagas oleh pak Dian waktu menjadi Kadisdik sebelum menjadi Sekda. Pada jam istirahat itu semua makan bersama, yang dibimbing oleh guru dari sebelum makan hingga selesai makan,” jelasnya.
Abidin berharap SDN Cijoho ini bisa menjadi inspirasi, pemicu untuk sekolah lain. Agar bisa berpacu untuk pengutan mutu. Yang sejalan dengan ekspetasi masyarakat yang semakin hari menuntut layanan pendidikan.
“Maka kita jawab dengan ini, bahwa kuningan mampu lolos untuk mengikuti lomba tingkat nasional,” kata Abidin.
UPTD pendidikan sendiri, lanjut Abidin, selalu berupaya memberikan pembinaan serta kegiatan -kegiatan yang digagas oleh gugus atau kelompok kegiatan guru. Pihaknya inventarisasi apa saja kegiatan di gugus itu, sehingga mereka selalu update dalam teknik pembelajaran serta SOP sekolah yang seharusnya dan selama ini ada manfaatnya dalam pembinaan tersebut. (agus)