Connect with us

Hi, what are you looking for?

Religious

Satgas Sarungan Terbentuk, Komitmen Lawan Kekerasan di Lingkungan Pesantren

TASIKMALAYA (MASS) – Arus Informasi Santri Nusantara (AISNU) Jawa Barat resmi mengumumkan komitmen bersama untuk melawan kekerasan. Deklarasi itu dihadiri perwakilan 500 pesantren dari 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat dalam acara Kopdarwil yang berlangsung di Cipasung, Tasikmalaya pada Sabtu (11/1/2025) kemarin.

Deklarasi tersebut diperkuat dengan peluncuran program Satgas Sarungan, sebuah inisiatif yang dirancang untuk mengedukasi, melindungi, dan mendampingi korban kekerasan. Dan menegaskan bahwa pentingnya peran santri dalam mencegah dan menangani kekerasan di lingkungan pesantren dan masyarakat.

Inisiator Satgas Sarungan, Firman Febrian, menjelaskan terkait latar belakang pembentukan program tersebut. Menurutnya Kekerasan dalam berbagai bentuk, baik fisik, verbal, maupun psikologis, masih menjadi tantangan besar di lingkungan pesantren. Satgas Sarungan akan fokus pada tiga aspek utama yaitu edukasi, advokasi, dan pemberdayaan. Mencakup pelatihan antikekerasan, penyuluhan hukum, serta penguatan jejaring antara pesantren dan organisasi masyarakat.

“Satgas Sarungan hadir sebagai solusi konkret untuk menanggulangi masalah kekerasan yang seringkali tersembunyi dan tidak terlaporkan. Kami ingin membangun kesadaran di kalangan santri, para pengajar, dan masyarakat bahwa kekerasan bukanlah bagian dari nilai-nilai pesantren,” ujarnya.

Ketua Satgas Sarungan, Nafidah Inarotul Huda, memaparkan bagaimana komitmen para santri dari 500 pesantren menjadi sebuah pondasi gerakan. Ia menjelaskan bahwa keberhasilan melawan kekerasan membutuhkan kolaborasi dan kesadaran bersama. Satgas Sarungan akan menjadi wadah yang dapat diakses oleh seluruh santri untuk melaporkan kasus kekerasan.

“Tidak ada lagi ketakutan untuk berbicara. Kami di sini untuk mendengarkan, mendampingi, dan memastikan bahwa keadilan ditegakkan,” ungkapnya.

“Kami percaya bahwa santri memiliki peran strategis dalam melawan kekerasan, karena santri tidak hanya belajar tentang agama, tetapi juga menghayati nilai-nilai kasih sayang dan keadilan. Dengan deklarasi ini, kami ingin menegaskan bahwa pesantren adalah tempat yang aman dan bebas dari segala bentuk kekerasan,” tambahnya.

AISNU Jawa Barat, melalui Korwil AISNU Jawa Barat, Muhammad Najmi, berkomitmen mendukung penuh gerakan ini. Ia menegaskan bahwa langkah melawan kekerasan adalah bagian dari tanggung jawab moral dan sosial para santri.

“Dakwah kita tidak hanya berbicara soal ibadah, tetapi juga membangun kehidupan yang penuh kasih dan aman. Melawan kekerasan adalah wujud nyata dakwah kita sebagai santri,” ujarnya.

AISNU Jawa Barat merencanakan program lanjutan untuk mendukung Satgas Sarungan, termasuk pengadaan forum diskusi rutin, pelatihan intensif untuk para relawan, dan kampanye kesadaran publik melalui media sosial dan kunjungan ke pesantren-pesantren di seluruh Jawa Barat.

Acara tersebut diakhiri dengan pembacaan deklarasi oleh perwakilan pesantren yang hadir, yang menyatakan tiga komitmen utama yaitu:

  1. Menolak segala bentuk kekerasan di lingkungan pesantren dan masyarakat.
  2. Mengedukasi masyarakat pesantren untuk membangun budaya saling menghormati dan melindungi.
  3. Mengembangkan jaringan dukungan untuk korban kekerasan melalui advokasi dan pendampingan.

“Kita ingin pesantren menjadi rumah yang aman dan nyaman untuk semua. Dari sini, kita mulai perjalanan panjang melawan kekerasan. Satgas Sarungan adalah bukti bahwa santri siap menjadi pelopor perubahan,” tutup Firman Febrian. (ddn/mgg)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Headline

KUNINGAN (MASS) – Bejad. Empat pria asal Kuningan berinisial S, RTT, VM dan SR dilaporkan ke Polres Kuningan karena dugaan rudapaksa (pemerkosaan) secara bersama-sama,...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Baru-baru ini warga Kabupaten Kuningan digegerkan dengan menyebarnya isu soal begal. Teranyar, kejahatan begal dilaporkan terjadi di Jalan Raya Cimaranten-Cipicung Desa...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Pelecehan seksual adalah suatu tindak kejahatan yang bisa merugikan orang lain atau bahkan menimbulkan trauma pada korban. Kasus pelecehan seksual kian...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Sebuah kejadian mengejutkan terjadi di Dusun Wage Desa Sampora Kecamatan Cilimus, Sabtu (2/12/2023) kemarin siang. Dimana, seorang istri dibacok senjata tajam...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Lembaga pendidikan sebagai wadah pembekalan ilmu pembelajaran dan pengetahuan, masih sering dijumpai tindakan perundungan yang dilakukan oleh oknum-oknum siswa yang mungkin...

Education

KUNINGAN (MASS) – Kekerasan seksual merupakan masalah serius yang dapat terjadi pada siapa pun serta kapan pun dan di mana pun, termasuk lingkungan pendidikan. Hal...

Education

KUNINGAN (MASS) – Tanggal 3 September 2021 telah disahkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbud) Nomor 30 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan...

Education

KUNINGAN (MASS) – Kekerasan seksual yang terungkap ke permukaan banyak terjadi di Kuningan akhir-akhir ini. Terakhir adalah kasus (pemerkosaan anak di bawah umur) yang...

Politics

KUNINGAN (Mass) – Selain menelorkan nama kandidat, Rapimcab (Rapat Pimpinan Cabang) Partai Gerindra Kuningan menghasilkan pula beberapa kesepakatan. Salah satunya membentuk Satgas berpersonilkan 100...

Advertisement
Exit mobile version