KUNINGAN (MASS) – Tidak bisa dipungkiri dalam beberapa tahun terakhir ini Kabupaten Kuningan banyak mendapatkan prestasi dalam berbagai bidang. Namun, hal itu tidak berbanding lurus dengan kenyataan di lapangan.
Salah satunya adalah masalah narkoba. Ternyata Kuningan yang merupakan kota kecil ini merupakan tempat penyalahgunaan dan peredaran narkoba.
Menurut Analisa dan Evaluasi Polda Jawa Barat tahun 2018, Kuningan menempati urutan kedua dalam hal peredaraan. Hal ini tentu memprihatinkan dan harus menjadi perhatian semua pihak.
“Ini merupakan ancama serius bagi kita Kuningan. Bukan hanya menjadi tanggungjawab kami saja tapi semua pihak,” ujar Kepala BNNK Kuningan Edi Heryadi MSi, Rabu (6/2/2019).
Diterangkan, penggunaan narkoba dan penyalahgunaan narkoba sudah masuk ke semua segmen. Belum lama ini ada puluhan siswa SD yang “mabok’ dengan mengunakan piting listrik yang dimasukan kapas yang sebelumnya diisi cairan kayu putih dan selanjutnya dibakar.
Bukan hanya anak kecil kasus yang paling hangat yaitu tertangkapnya calon anggota dewan dan pegawai BUMD. Ini sudah tarap menghawatirkan.
Diterangkan, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Kuningan sebagai lembaga negara yang memiliki kewajiban penuh dalam penanganan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika di Kabupaten Kuningan, sehingga terus melakukan sosialisasi berbagai tempat.
“Dari 32 kecamatan yang ada di Kuningan hanya ada 2 Kecamatan yang dinyatakan bersih dari peredaran narkoba,” jelasnya Edi lagi.
Edi menyebutkan, masalah ini sudah dilaporkan kepada Bupati Kuningan. Pihaknya pun kalau diberikan kesempatan dalam rakor akan melakukan sosialisasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) kepada para pejabat.
“Kami ingin masalah narkoba diselipkan dalam mata pelajaran, sehingga para pelajar tersadarkan. Pasalnya, selama ini sosialisasi P4GN hanya dilakukan pada saat ospek,” ujarnya.
Edi juga mengheluhkan, kurang proaktifnya beberapa SKPD ketika diajak kerjasama dalam masalah sosialisasi P4GN. Padahal, ini penting sebelum semakin parah.
“Belum apa-apa ada yang bilang seperti ini, oh BNN mau nebeng di acara kita.Padahal bukan seperti itu. Kami berharap Pak Bupati memperhatikan masalah ini,” tandasnya. (agus)