KUNINGAN (MASS) – Meninggalnya santri akibat dugaan penganiayaan rekan sesamanya di asrama, jadi perhatian banyak pihak. Pasca ramai di media, ditangani berbagai pihak mulai dari kepolisian dengan koordinasi pemerintah daerah dan Kemenag, akhirnya pihak pondok membuat pernyataan resmi.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan Humas Yayasan Husnul Khotimah yang ditandatangani Kepala Divisi Humas dan Dakwah H. Sanwan SH, Rabu (6/12/2023) kemarin, pihak yayasan menyampaikan belasungkawa, serta kronologi kejadian tersebut.
Berikut pernyataan resmi pihak pondok:
“Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh. Semoga kita semua selalu dirahmati dan diridhoi Allah SWT.
Segenap keluarga besar Yayasan Husnul Khotimah Kuningan turut berduka cita yang dalam atas wafatnya Ananda MHAD, santri kelas 12 IPA 2 MA Pondok Pesantren Husnul Khotimah yang berasal dari Bekasi Jawa Barat.
Semoga Alloh SWT mengampuni segala khilafnya dan memasukan kepada golongan para syuhada serta keluarga yang ditinggalkannya diberikan ketabahan dan kesabaran.
Ananda meninggal di RSUD 45 yang diduga akibat penganiayaan oleh teman-temannya sesama kelas 12 (kls 3 MA).
Adapun kronologi kejadiannya adalah sbb ;
Pada hari Jum’at, 1 Desember 2023 sekitar pukul 16.00 wib, korban dibawa ke Klinik Pratama Husnul Khotimah namun dari petugas di klinik melihat kondisi korban maka langsung dibawa ke rumah sakit Juanda dengan ambulance klinik dan terpasang oksigen 3lt/menit serta saturasi oksigen, setelah sampai di rumah sakit Juanda Kuningan korban masuk ruang IGD dan diperiksa oleh dokter, dokter jaga rumah sakit Juanda menyarankan untuk di bawa ke RSUD 45 Kuningan karena di RS Juanda tidak ada dokter bedah syaraf.
Akhirnya korban dibawa ke RSUD 45, di IGD RSUD 45 kata dokter harus dilakukan rotngen dan CT scan di kepala, kemudian dilakukan rotngen di RSUD 45 namun untuk CT scan dilakukan di RS Juanda pd.pk.19.30 wib karena alat yang ada di RSUD 45 dlm kondisi rusak. Setelah selesai CT scan korban kembali ke UGD RSUD 45.
Hari Sabtu 2 Desember 2023 sekitar pk.02.00 ayah dan ibu korban datang ke RSUD 45 dan mendampingi korban. Dari hasil rotngen dan CT Scan, dokter berkesimpulan harus dilakukan operasi.
Pada hari Ahad tanggal 3 Desember 2023 sekitar pk.21.00 wib dilakukan operasi dan operasi berjalan lancar. Menurut keterangan dokter, setelah dilakukan tindakan operasi, kondisi korban mengalami perkembangan yang cukup baik.
Namun menjelang pagi kondisi korban memburuk dan Qodarulloh ananda meninggal pada hari Senin, 4 Desember 2023 sekitar pukul 06.57 wib di RSUD 45 Kuningan.
Innalillahi waina ilaihi rojiun……
Jenazah dipulasara di Pondok Pesantren Husnul Khotimah dan dikebumikan di Bekasi. Keluarga besar Yayasan ikut mengantar jenazah Ananda ke Bekasi sampai dengan pemakaman.
Para pelaku yang diduga melakukan penganiayaan tersebut sedang diproses di Polres Kuningan.
Dari hasil penyelidikan polres Kuningan maka ditetapkan sebagai tersangka 11 orang dan 7 orang lainya masih sebagai saksi, yang semuanya santri kelas 12 MA, mereka didampingi oleh Lawyer Eka & Partner yang juga Alumni Pontren Husnul Khotimah.
Demikian kronologi ini kami sampaikan dan agar menjadi maklum adanya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.“
(eki)