KUNINGAN (MASS) – Dalam rangkaian kegiatan Pekan Orientasi Santri Husnul Khotimah (POSHK) ke-32, KH. Imam Nur Suharno, M.Pd.I, selaku Kepala Divisi Humas dan Dakwah Yayasan Husnul Khotimah Kuningan, memberikan pembekalan kepada santri baru. Kegiatan ini berlangsung pada Senin (8/7/2025), bertempat di Masjid Husnul Khotimah putri.
Dalam pemaparannya, ia menekankan pentingnya memahami cita-cita luhur para pendiri pesantren, yakni menjadikan Husnul Khotimah sebagai lembaga pendidikan Islam berkualitas dan kontributor terdepan dalam mencetak kader da’i. “Cita-cita besar ini bukan sekadar slogan. Ini adalah jalan hidup yang harus kita perjuangkan bersama,” ungkapnya di hadapan ratusan santri baru dengan penuh semangat.
Imam juga menegaskan bahwa setiap santri Husnul Khotimah harus menanamkan 10 karakter utama sebagai ciri khas kader dakwah yang ideal. Diantaranya: salimul aqidah (bersih akidahnya), sahihul ibadah (benar ibadahnya), matinul khuluq (kokoh akhlaknya), qawiyyul jismi (kuat jasmaninya), mutsaqqaful fikri (intelek dalam berpikir), mujahidun linafsihi (kuat melawan hawa nafsu), harisun ala waqtihi (menjaga waktu), munadzdzamun fi syu’unihi (teratur urusannya), qadirun alal kasbi (mandiri dalam usaha), dan nafi’un lighairihi (bermanfaat bagi orang lain).
“Jadilah santri yang kuat jasmani dan rohani. Yang tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga tangguh secara akhlak dan ruhiyah. Santri yang mampu menjadi ulama, ekonom, negarawan, dan profesional, tapi tetap membawa semangat dakwah dalam profesinya,” tegasnya, mengutip salah satu arah cita-cita besar pesantren.
Pembekalan ini menjadi salah satu momen penting dalam POSHK 32 untuk menumbuhkan kesadaran dan semangat para santri baru agar siap menapaki kehidupan pesantren sebagai jalan perjuangan, bukan sekadar tempat belajar.
POSHK tahun ini diikuti oleh lebih dari 1.100 santri baru dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri. Kegiatan pembekalan ini menjadi pijakan awal bagi mereka dalam menapaki perjalanan panjang menuju terbentuknya generasi robbani yang siap menjadi penerus dakwah Islam. (didin)
