KUNINGAN (MASS) – Menjelang libur panjang Desember, Sangkanika Edugarden di Kabupaten Kuningan memantapkan diri sebagai pionir ruang kreatif bersama sekaligus Edugarden pertama di Indonesia yang mengangkat konsep kebun buah naga kuning.
Tidak hanya menawarkan wisata edukatif berbasis kebun, Sangkanika juga membuka beragam aktivitas kreatif dan pelatihan nonformal yang dapat diakses masyarakat luas sepanjang 20 November hingga 20 Desember 2025.
Berada di lingkungan yang didesain sebagai taman edukasi, Sangkanika memadukan ruang hijau, kebun naga kuning, dan fasilitas kegiatan indoor maupun outdoor.
Pengelola menyebut konsep Edugarden dengan fokus kebun naga kuning ini sebagai yang pertama di Indonesia, dengan tujuan menghadirkan pengalaman belajar, bermain, dan berekreasi yang menyatu dengan alam sekaligus memberikan pengetahuan baru tentang budidaya buah naga kuning.
Di sisi lain, Sangkanika juga ingin mengambil peran yang lebih besar dalam ekosistem pariwisata daerah. Memanfaatkan momentum libur panjang Natal dan Tahun Baru, Sangkanika menargetkan diri sebagai salah satu “duta Kuningan” yang mendorong meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Kuningan.
Dengan kata lain, Sangkanika tidak hanya menjual aktivitas di dalam area Edugarden, tetapi juga ikut mempromosikan Kuningan sebagai destinasi rekreasi edukatif dan ramah keluarga.
Program kegiatan yang ditawarkan selama periode 20 November sampai 20 Desember 2025 cukup beragam. Di antaranya workshop DIY, kelas merajut, pelatihan Excel, pelatihan public speaking, kelas gambar teknik pointilis, pelatihan Food and Beverage Service (F&B), hingga program “Data Science from Zero to Hero”. Berbagai kegiatan ini dirancang untuk menjangkau pelajar, mahasiswa, tenaga profesional, ibu rumah tangga, pelaku UMKM, serta komunitas-komunitas kreatif yang membutuhkan ruang bertumbuh di luar jalur pendidikan formal.
Sejumlah workshop dijadwalkan digelar di Sangkanika Edugarden.
General Manager Sangkanika, Merdy Septian, mengatakan bahwa kehadiran Sangkanika sebagai ruang kreatif bersama lahir dari kebutuhan masyarakat akan tempat belajar dan berekspresi yang fleksibel.
“Kami melihat semakin banyak pihak yang membutuhkan ruang untuk berkegiatan, terutama dalam bidang pendidikan nonformal dan kreativitas. Sangkanika mencoba menjawab kebutuhan itu, sekaligus menghadirkan suasana yang nyaman dan inspiratif di tengah kebun naga kuning,” ujar Merdy.
Menurutnya, Sangkanika tidak hanya ingin menjadi lokasi kegiatan sesaat, tetapi juga rumah bagi berbagai komunitas dan pengajar yang ingin rutin mengadakan kelas atau pertemuan.
Karena itu, pengelola membuka kesempatan kolaborasi bagi pengajar, kreator, pelatih, dan komunitas yang tertarik memanfaatkan fasilitas yang tersedia. “Kami mengundang para pengajar, kreator konten, maupun komunitas untuk menjadikan Sangkanika sebagai basis kegiatan. Mulai dari pelatihan kerja, kelas kreatif, hingga kegiatan edukasi anak dan remaja,” tambahnya.
Dari sisi fasilitas, Sangkanika menyediakan area indoor, area outdoor, ruang VIP, dan ruang meeting yang dapat digunakan untuk berbagai jenis kegiatan. Ruang-ruang ini dapat dimanfaatkan oleh individu, komunitas, lembaga pendidikan, maupun institusi pemerintah dan swasta. Pengelola menegaskan bahwa skema penggunaan ruang dibuat fleksibel sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan penyelenggara acara, baik dalam skala kecil maupun menengah.
Menghadapi libur panjang Desember, Sangkanika juga menyiapkan diri sebagai salah satu etalase wajah Kuningan. Konsep Edugarden naga kuning diposisikan sebagai daya tarik unik yang membedakan Kuningan dengan destinasi lain. Di samping itu, beragam kelas dan kegiatan diharapkan mendorong wisatawan untuk tinggal lebih lama di Kuningan, tidak hanya singgah.
“Kami ingin para tamu yang datang ke Sangkanika pulang dengan dua hal: pengalaman menyenangkan dan cerita baik tentang Kuningan. Jika mereka bercerita ke keluarga dan rekan-rekannya, itu sudah menjadi promosi organik bagi daerah,” kata Merdy.
Selain menyasar wisatawan dari Kuningan dan sekitarnya, Sangkanika berharap kehadiran Edugarden naga kuning ini dapat menarik minat pengunjung dari luar daerah yang ingin menggabungkan liburan dengan aktivitas belajar. Pengelola melihat tren meningkatnya minat masyarakat terhadap wisata edukatif dan pengalaman hands-on, seperti belajar langsung di kebun, mengikuti workshop kreatif, serta berjejaring dengan komunitas lokal.
Untuk memudahkan akses informasi, Sangkanika mengarahkan calon peserta dan pengunjung ke akun resmi Instagram @sangkanika_edugarden dan @kebunbuah_nagakuning. Melalui media sosial, pengelola membagikan jadwal kegiatan, informasi pendaftaran, serta dokumentasi berbagai aktivitas yang sudah berjalan.
Dengan positioning sebagai Edugarden pertama berbasis kebun naga kuning di Indonesia dan pionir ruang kreatif bersama di Kuningan, Sangkanika ingin memanfaatkan momentum liburan akhir tahun untuk memperkuat citra Kabupaten Kuningan sebagai destinasi kreatif dan edukatif. Tinggal bagaimana sinergi dengan pemangku kepentingan lain di sektor pariwisata dan pendidikan di daerah ini ikut terbangun, sehingga Kuningan tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga sebagai rumah bagi kreativitas dan pembelajaran sepanjang hayat. (eki)
