KUNINGAN (MASS) — Pilu dan derita yang disebabkan peristiwa kebakaran dan menghanguskan rumah milik Sakum (50) dan Durma (58), terjadi di Desa Padarama, Kecamatan Ciawigebang pada Rabu lalu (30/7/2025), sekitar pukul 16.45 WIB lalu masih tersisa bagi dua keluarga. Apalagi, kebakaran tersebut meninggalkan kerugian material yang diperkirakan mencapai 100 juta rupiah.
Sebelum membahas nasib dua keluarga warganya, Dimas Rizky Aprilyanto Kepala Dusun Keramat Kesambi Desa Padarama flashback bagaimana asal mula terjadinya kebakaran tersebut.
“Saat itu Ani, istri Sakum, sedang bersih-bersih di depan rumah. Ia menghirup aroma tidak sedap yang menyengat, mirip bau plastik terbakar. Terus dia curiga ko ada bau aneh seperti itu, Ani masuk ke dalam rumah untuk memeriksa, nah pas itu juga ada salah satu tetangganya bernama Dasa memberitahukan bahwa telah terlihat asap keluar dari atap rumah Ani”, tutur Rizky kala diwawancara kuninganmass.com pada Kamis (7/8/2025).
Setelah dicek, Ani menemukan api telah membesar dan menjalar ke seluruh bagian atap rumah dan menghanguskan seisi rumah tersebut.
“Saat kejadian, tidak ada barang yang dapat diselamatkan dari kobaran api, bahkan api sempat merambat ke atap rumah lain bagian belakang milik Durma, setelah satu jam kebakaran baru berhasil dipadamkan, berkat bantuan warga, pihak kepolisian, dan tim pemadam kebakaran Kabupaten Kuningan,” tambah Rizky.
Menurut penyelidikan awal, kebakaran diduga disebabkan oleh korsleting arus listrik dari atap bangunan. Hal ini membuat api cepat membesar dan membakar seluruh bagian atas rumah. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun dampak yang ditimbulkan sangat merugikan bagi keluarga Sakum.
“Kebakaran diduga karena korsleting arus listrik dari atap trus kena ke plastik disitu,” jelas Rizky.
Setelah kejadian, barulah pihaknya sebagai pemerintah desa berusaha membantu korban dengan mengupayakan berbagai cara termasuk membuat proposal untuk di tujukan ke dinas dan instansi terkait.
“Kami berusaha membantu semaksimal mungkin, termasuk dengan menghubungkan dengan pihak terkait,” ujar Rizky.
Sakum dan Ani, sebagai korban kebakaran dan dibantu pemerintah Desa, telah mengajukan proposal bantuan kepada Dinas Perumahan, Permukiman, dan Pertanahan Kabupaten Kuningan, Dinas Sosial, Baznas serta ditujukan kepada Bupati Kuningan Dian Rahmat Yanuar.
Korban berharap bisa mendapatkan bantuan untuk membangun kembali rumah dan memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk pakaian, sembako, dan perlengkapan rumah tangga lain. Saat ini, selain desa dan donatur, baru Dinsos yang sudah membantu. Meski tentu saja belum cukup mengcover untuk bisa memulai kembali kehidupannya yang harus start dari nol pasca kebakaran.
Dalam keterangan lainnya, Sakum juga sempat mengungkapkan bahwa keluarga mereka juga kehilangan berbagai dokumen penting, seperti Kartu Keluarga, KTP, akta kelahiran, dan surat-surat berharga lainnya. (raqib)
