KUNINGAN (MASS)- Pada Selasa siang warga Kuningan dikagetkan dengan musibah terbakarnya rumah Kiayi Ohan Burhanudin (60). Pria yang juga guru ngaji itu tinggal di Dusun Cirahayu Rt 41/11 Desa/Kecamatan Subang.
Musibah kebakaran itu terjadi pada Selasa (16/7/2019) jam 14.45 WIB itu membuat rumahnya ludes tak bersisa. Korban dan keluarga tidak mengetahui karena pada saat kejadian tengah pergi keluar rumah.
Bukan hanya rumah, tapi seisi rumah ludes menjadi abu. Bahkan, uang tunai Rp100 juta untuk pembangunan pesantran ikut jadi korban. Tentu kejadian ini membuat semua berempati kepada KH Oban, sehingga harus dibantu karena semua harta miliknya termasuk buku-buku tafsir ludes.
Menurut Plt UPT Damkar Kuningan Khadafi Mufti mengatakan, sekitar pukul 14.45 WIB pemilik rumah sedang berada di Pabrik Penggilingan Padi dan warga sekitar melihat kepulan asap dan juga kobaran api dari bangunan atap rumah.
Dengan pemadaman ala kadarnya masayarakat berhasil memadaman api pada pukul 16.05 WIB atau memerlukan waktu 1 jam 20 menit. Karena tidak ada lapor kepada pihak Damkar, maka Damkar datang pada Rabu dengan mengirimkan 2 orang anggota utuk melakukan pendataan pada hari Rabu,17 Juli 2019 jam 8.30 WIB. Petugas datang bersama sama dengan Pihak BPBD Kuningan.
Khadafi menyebutkan, penyebab kebakaran diduga dari arus pendek listrik /konsleting listrik. Adapun taksiran kerugian adalah Rp323 juta. Dengan rincina bangunan +- 104 m2 x 2.000.000/m2 =Rp. Rp208 juta, Uang Tunai -+ Rp.100. juta untuk pembangunan pesantren,dan barang elektronik : televisi, lemari es, lemari pakaian, peralatan Rumah tamgga,dll. +- Rp. 15 juta.
Sementara itu, Camat Subang Indra Bayu mengaku, karena semua isi ludes maka tengah dilakukan penggalangan dana. Salah satunya oleh DT Peduli Kuningan.
“Insidentil juga ada dari warga. Semoga dengan banyak peduli maka KH Oban bisa kembali bangkit dan kembali berjuang membangun pesantren,” jelasnya. (agus)