KUNINGAN (MASS) – Konser Amal Palestina dalam rangkaian Ajang Remaja Berprestasi (ARESTA) 20 berlangsung dengan penuh semangat dan kepedulian. Acara ini menghadirkan aktivis kemanusiaan Bang Onim serta dimeriahkan oleh Wali Band, yang sukses menghibur dan menggugah empati ribuan santri serta wali santri yang hadir di Pondok Pesantren Husnul Khotimah, Kuningan (1/2/2025).
Sejak pagi, hujan mengguyur lokasi acara, mulai dari gerimis hingga cukup deras. Namun, pemandangan luar biasa tersaji di lapangan. Ribuan santri tidak beranjak, justru mereka berkumpul, membaca Al-Fatihah, dan memanjatkan doa agar hujan tidak semakin lebat. Subhanallah, Allah mengabulkan doa mereka. Langit tetap mendung, udara terasa sejuk, menciptakan suasana yang nyaman untuk berlangsungnya acara.
Sebelum penampilan utama Wali Band, acara diawali sambutan dan persembahan nasyid dari Munsyidin HK serta penampilan Viva Teater yang dibawakan oleh santri Husnul Khotimah.
Ketika Faank (vokal), Poy (gitar), Ovie (keyboard), dan Tomi (drum) naik ke atas panggung, suasana semakin semarak. Sebuah pantun dibawakan, “Dua tiga bunga merekah, empat lima orang menikah. Hidup bakalan makin indah, bila kita mencari berkah.”
Mereka lalu membawakan lagu “Cari Berkah”, yang langsung disambut dengan lantunan bersama para santri. Total 10 lagu populer seperti Cari Berkah, Si Udin Bertanya, Nenekku Pahlawanku, Baik Baik Sayang, Emang Dasar, Ada Gajah Dibalik Batu, Tobat Maksiat, Yank, Aku Bukan Bang Toyib dan Cari Jodoh yang dibawakan dalam konser ini, membuat suasana semakin meriah dan benar-benar pecah.
Namun, lebih dari sekadar hiburan, konser ini menjadi ajang penggalangan dana untuk Palestina. Total donasi yang terkumpul sejak Hari Santri hingga ARESTA 20 mencapai Rp 1.500.051.036.
Mudir HK1, KH. Mulyadin, Lc., M.H., dalam sambutannya mengajak para santri untuk merenungkan kondisi rakyat Palestina yang sudah berpuluh tahun mengalami penderitaan.
“Bangsa Palestina bukan hanya merasakan dingin dan lapar selama satu atau dua jam, tetapi sudah berpuluh tahun mengalami penderitaan. Mereka kehilangan saudara, tempat tinggal, bahkan nyawa. Hari ini, Husnul Khotimah hadir untuk Indonesia, dan Indonesia untuk Palestina. Allahu Akbar! Palestina! Palestina!” ujarnya dengan penuh semangat.
Ketua Qupro, Ali Amril, S.Si., yang telah melakukan misi kemanusiaan ke Palestina, Lebanon, dan Suriah, menyampaikan pesan mendalam dari warga Gaza. Dalam perjalanannya, ia mendengar langsung suara hati rakyat Palestina yang tak pernah padam dalam mempertahankan tanah air mereka.
“Warga Gaza menyampaikan bahwa Palestina bukan hanya milik mereka, tetapi milik seluruh umat Islam di dunia. Setiap jengkal tanah, air, daratan, dan lautan di sana adalah amanah bagi seluruh Muslim. Sebab, di Palestina terdapat Masjidil Aqsha, tempat suci ketiga umat Islam, tempat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjalani Isra dan Mi’raj. Oleh karena itu, mereka tidak akan pernah rela kehilangan sejengkal pun tanah mereka kepada penjajah,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ali Amril menegaskan bahwa bagi rakyat Gaza, pencapaian duniawi negara-negara Muslim tidak ada artinya jika Palestina masih terjajah. “Sebesar apa pun kemajuan ekonomi, pendidikan, dan politik yang dicapai negara-negara Muslim, itu semua tak ada gunanya jika mereka tetap berdiam diri terhadap penjajahan di Palestina. Mereka melihat bagaimana negara-negara Muslim di sekitar Palestina memiliki kekayaan dan sumber daya yang melimpah, tetapi tak cukup kuat untuk membebaskan Masjidil Aqsha dari cengkeraman zionis,” tambahnya.
Di akhir pesannya, ia menyampaikan nasihat yang ia dapatkan dari Syaikh Ahmad Yasin, “Siapa pun yang mewakafkan dirinya untuk kemuliaan Islam pasti akan menghadapi kelelahan. Namun, hanya ada dua pilihan yang menanti di ujung perjalanan: hidup mulia atau mati syahid. Inilah prinsip yang dipegang teguh oleh rakyat Palestina, yang membuat mereka tetap tegak berdiri meski diterpa penderitaan,” tutupnya.
Sementara itu, Bang Onim, aktivis kemanusiaan yang telah lama membantu Palestina, memberikan kesaksian langsung tentang kondisi Muslimah di Gaza.
“Mungkin kalian hanya melihatnya di media sosial. Tetapi hari ini, Allah menghadirkan seorang Muslimah asli dari Gaza di hadapan kita,” ujarnya.
Seorang tamu istimewa hadir dari Gaza, Ibu Raja, Direktur TK Yatim Nurani Indonesia di Jalur Gaza. Dengan suara penuh haru, ia menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada rakyat Indonesia atas dukungan mereka.
“Saya sebagai Muslimah Palestina asal Jalur Gaza sangat bahagia dan bersyukur. Jazakumullah khairan katsiran atas doa dan kontribusi kalian untuk saudara-saudara kami di Palestina. Terima kasih kepada umat Islam Indonesia dan pemerintah Indonesia yang selalu membersamai perjuangan kami,” kata Ibu Raja.
Ketua HK Peduli, Ucup Supriyatna menyampaiakan bahwa Konser Amal Palestina dalam rangkaian ARESTA 20 bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi momen kebersamaan dan solidaritas terhadap saudara-saudara di Gaza. Donasi yang terkumpul akan disalurkan untuk membantu kebutuhan rakyat Palestina, mulai dari makanan, pakaian, hingga layanan kesehatan.
Dengan semangat perjuangan yang terus disuarakan, serta doa-doa yang dipanjatkan, acara ini menjadi bukti bahwa santri Husnul Khotimah dan umat Islam Indonesia tidak tinggal diam terhadap penderitaan Palestina.
“Semoga setiap rupiah yang didonasikan menjadi amal jariyah, dan setiap doa yang dipanjatkan menjadi cahaya bagi mereka yang tertindas. Allahu Akbar! Palestina akan Merdeka” tutupnya. (deden)