KUNINGAN (MASS) – Pada acara kirab dari semua kewadanaan yang menyerahkan hasil seba kepada sang raja dan ratu. Ada Salah satu rombongan yanga menarik penonton pada acara Saptonan di Lapangan Sepakabola Kertawangunan Kecamatan Sindangagung Senin siang.
Rombongan tersebut adalah rombongan dogig. Seni tradisi ini dari Desa/Kecamatan Ciniru. Dogig hanya tampil dalam momen tertentu.
Sekedar informasi Iistilah Dogig berasal dari kata dogdog dan bebegig. Dogdog adalah salah satu alat yang digunakan pada pertunjukan reog, yang berfungsi sebagai musik pengiring bebegig.
Sedangkan bebegig pada kesenian dogig yaitu orang yang memakai kedok dan seluruh tubuhnya dibungkus memakai kostum dari injuk kawung serta memakai kolotok (kalung) kerbau.
Awalnya kesenian ini hanya ditampilkan pada acara-acara khusus. Namun kini telah menjadi salah satu hiburan masyarakat. Setiap acara sunatan di wilayah Ciniru seni dogig sudah pasti akan dipentaskan karena sudah bagian ritual.
Seni ini merupakan seni karuhun yang tidak bisa dilupakan begitu saja dalam kehidupan sehari-hari. Maka, generasi muda harus mengetahui dan terus melesetarikan.
Bebegig merupakan orang-orangan sawah yang hingga kini masih digunakan untuk mengusir hama. Bagi petani bebegig bukan hanya sekedar pengusir hama tapi lebih dari itu, maka selalu dipentaskan terutama ketika masa panen.
Bebegig yang ditampilkan biasanya berjumlah delapan orang yang lengkap dengan topeng dan baju injuk. Pada saat pentas ada pawang karena mereka kerasukan roh karuhun sehingga ada yang mengawasi.
Pada saat pentas bebegig ini juga bisa menjadi obat mujarab bagi warga yang memiliki anak yang sulit bicara, koreng atapun penyakit yang sulit sembuh. Biasanya, pada saat bebegig ini mentas mereka suka membawa nasi dalam wadah, nasi inilah yang bisa menjadi obat ketika diberikan kepada anak.
Di Ciniru sendiri kesenian ini sekarang dikelola oleh desa dengan para pemain sebagian besar perangkat desa. Dengan semakin terkenalnya kesenian ini sekarang bukan hanya dipentaskan di Ciniru namun sudah ke berbagai daerah. (agus)