KUNINGAN (MASS) – Risma Nuraulia, seorang siswi berbakat dari SDN 17 Kuningan asal Desa Cisantana, Cigugur, menorehkan prestasi gemilang di bidang seni tari tradisional Jaipong. Dalam waktu sepekan, Risma berhasil membawa pulang tiga penghargaan bergengsi dari berbagai ajang kompetisi tingkat wilayah dan provinsi.
Pada Rabu(25/12/2024) kemarin, Risma meraih Juara 2 Pasanggiri Jaipong tingkat Bandung Raya. Tiga hari berselang, pada Selasa (28/12/2024), ia kembali menunjukkan kemampuannya dengan meraih Juara 3 Pasanggiri Tunggal Jaipong tingkat Jawa Barat. Tidak berhenti di situ, Risma kemudian dinobatkan sebagai Juara 2 Pasanggiri Pemilihan Putri dan Ratu Jawa Barat pada Rabu (29/12/2024).
“Terima kasih pada semua pihak terkait yang telah membantu yang gak bisa di sebutkan satu persatu. Tak lupa, terima kasih juga buat teman-teman yang selalu suport terutama Kak Lulu sama Kk valery,” ujar Risma sambil tersenyum manis, Selasa (7/1/2025).
Selain prestasi tersebut, Risma juga menerima penghargaan sebagai Peserta Tergiat dari Kabupaten Kuningan, gelar yang mencerminkan dedikasi dan semangat luar biasa dalam mengikuti berbagai lomba seni tari.
Risma mulai tertarik pada seni tari sejak duduk di kelas 1 SD. Kecintaannya pada Jaipong semakin mendalam ketika ia mulai berlatih secara rutin pada kelas 4 SD. Saat ini, ia berlatih setiap hari Sabtu dan Minggu di sekolahnya, di bawah bimbingan pelatih tari, Saepul Nuriman, S.Pd.
“Dia anaknya selalu mau mencoba dan tidak pernah puas. Setiap kali mendapatkan piala, ia langsung bersemangat untuk mengikuti kompetisi berikutnya,” ujar Lusy ibunda Risma, yang selalu mendampingi putrinya dalam setiap perjalanan kompetisi.
Keberhasilan Risma menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk mencintai seni budaya lokal. Dedikasi dan semangatnya menunjukkan, bahwa dengan kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, seni tradisional dapat terus berkembang dan mengharumkan nama daerah. Melihat prestasi Risma, ibunya berharap seni tari, khususnya Jaipong, bisa lebih diapresiasi dan ditingkatkan lagi di berbagai jenjang.
“Semoga anak-anak lainnya juga termotivasi untuk mencintai dan melestarikan seni tari tradisional kita,” harapnya. (ddn/mgg)