KUNINGAN (MASS)- Lomba menulis essay Kolong Ciremai Institute (Konci) yang ditunggu-tunggu peserta akhirnya pada Minggu (28/4/2019) di Villa Kampung Gunung Kuningan diumumkan. Lomba yang digelar sejak tanggal 1-26 April menetapkan tiga pemenang.
Adapun pemenang utama adalah “Semangat Kartini: Melawan Hoax dalam Arus Demokrasi” yang ditulis, Doni Yanto . Keputusan itu berdasar dari hasil penilaian tiga dewan juri.
Sementara itu juara dua dan tiga adalah adalah “Jerit dalam Jerat Ekspoitasi” tulisan Neng Shinta, dan “Semangat Kartini, Semangat Wanita Indonesia” tulisan Nadia Shafriliani. Panitia sendiri merasa puas dengan respon dari peserta yang terlihat sangat antusia.
Menurut Panitia Penyelenggara Yudi Pramudita dari sekian banyak peserta dipilih enam tulisan terbaik yang terdiri dari tiga juara terbaik dan tiga juara harapan. Adapun ketiga juri yang terlibat dalam penilaian di antaranya, Pandu Hamzah, Dedi Ahimsa, dan Dini Lestari.
“Pengalaman yang sangat membahagiakan ternyata potensi penulis muda cukup baik. Mereka tinggal terus dipoles dan diberikan ruang,” kata Yudi di Villa Kampung Gunung Kuningan, Minggu (28/4)
Selain memperingati momen Hari Kartini, Yudi menerangkan, lomba itu digelar untuk mengapresiasi generasi muda Kuningan yang hobi menulis. Pihaknya mengundang sejumlah pelajar dan mahasiswa di Kuningan yang berusia maksimal 21 tahun untuk mengeksplorasi ide dan gagasannya tentang sosok Pahlawan Nasional, Raden Ajeng Kartini.
Diterangkan, tepat dengan momen Pemilu, maka tema yang kami sajikan adalah semangat Kartini dalam arus demokrasi. Selain lomba nulis Konci juga menggelar pelatihan menulis dan diskusi tentang perempuan. Pelatihan tersebut dipandu oleh salah satu dewan juri, membahas bagaimana menulis yang baik, menemukan ide, dan secara umum mengoreksi beberapa tulisan peserta yang dibacanya.
“Sebelum pengumuman pemenang, kami gelar diskusi tentang perempuan dan mengulas tulisan-tulisan peserta sebagai ajang latihan menulis secara mendalam,” terangnya.
Di tempat yang sama, pegiat Konci Kuningan, Aof Ahmad Musyafa bersyukur karena minat menulis di Kuningan masih ada meskipun tidak sebanyak peminat game dan kuliner. Dia berharap, menulis yang merupakan kerja intelektual bisa terus berkembang sehingga terlahir sosok-sosok yang serius mengembangkan dan mengawal ide.
“Kami juga turut bangga karena hasil tulisan ini ada yang minta dibukukan oleh penerbit. Inysaallah secepatnya kami siapkan supaya bisa dicetak,” tuturnya.
Ia menegaskan, Kolong Ciremai akan terus hadir mengolah dan mengembangkan potensi sumber daya manusia di Kuningan. Selain lomba, Konci akan melakukan telaah yang mendalam mengenai isu krusial di Kuningan yang tertutupi dan tidak dibahas oleh organisasi atau kelompok lain yang ada di Kuningan.
“Banyak kasus yang harus dibuka oleh Konci selain mengembangkan potensi seperti ini. Karena itu kami akan terus berupaya belajar dan belajar,” ujarnya. (agus)