KUNINGAN (MASS) – Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Kuningan, HM Ridho Suganda, menyampaikan rasa bangganya terhadap prestasi para atlet daerah yang terus berkembang. Khususnya bagi mereka yang berhasil meraih juara pada PON Aceh-Sumut, beberapa waktu lalu.
Namun, ia menekankan bahwa kebanggaan tersebut harus diikuti dengan tindakan nyata, terutama dalam meningkatkan fasilitas dan infrastruktur yang mendukung kemajuan atlet Kuningan.
Hal itu disampaikan Ridho, saat menghadiri penyerahan kadeudeuh bagi atlet berprestasi peraih medali di PON Aceh. Penyerahan kadeudeuh dilakukan di teras Pendopo Kabupaten Kuningan, Selasa (15/10/2024) kemarin. Tidak hanya KONI, Ridho juga didampingi Pj Bupati Kuningan Iip Hidayat M Pd saat menyerahkan kadeudeuh.
“Kita harus memiliki fasilitas yang baik, serta infrastruktur yang menunjang agar para atlet bisa berprestasi lebih baik lagi. Selain itu, kita juga perlu memberikan jaminan masa depan untuk para atlet, agar mereka termotivasi tidak hanya karena bonus semata, tetapi juga karena adanya harapan dan jaminan hidup,” ungkap HM Ridho Suganda.
Menurut Ridho, jaminan hidup yang baik bagi para atlet akan meningkatkan semangat dan daya juang mereka. Ia menegaskan, dengan adanya dukungan yang memadai, para atlet Kuningan tidak hanya mengandalkan insentif berupa bonus, tetapi juga memiliki motivasi kuat untuk berprestasi di masa depan.
Lebih lanjut, Ridho secara tegas menyatakan ketidaksetujuannya terhadap praktik jual beli pemain dalam ajang kompetisi olahraga.
“Saya sangat tidak setuju dengan adanya jual beli pemain. Jika kita ingin berprestasi, mari kita andalkan produk lokal. Kuningan mampu bersaing dengan seluruh kabupaten di Jawa Barat tanpa harus mengandalkan atlet dari luar daerah,” tegasnya.
Ridho optimis bahwa jika seluruh KONI di Jawa Barat berani mengandalkan atlet lokal, Kabupaten Kuningan bisa bersaing untuk meraih juara umum pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) mendatang.
“Bayangkan, kita punya atlet-atlet yang mewakili provinsi, seperti tinju, sepak bola, dan berbagai cabang lainnya. Jika tidak ada jual beli pemain, Kuningan bisa bersaing menjadi juara umum di Porprov,” terangnya.
Pada kesempatan tersebut, Ridho juga mengumumkan beberapa prestasi yang telah diraih oleh atlet Kuningan di berbagai cabang olahraga.
“Kita berhasil menyumbangkan lima medali emas, empat perak, dan lima perunggu dari cabang atletik, kick boxing, sepak bola, angkat besi, bulutangkis, dan angkat berat,” sebutnya.
Dengan prestasi yang terus meningkat, Ridho berharap Kuningan bisa menjadi salah satu kekuatan utama dalam olahraga di Jawa Barat, tanpa harus bergantung pada atlet dari luar daerah. (eki)