KUNINGAN (MASS) – Ratusan ustadz, ulama dan kyai nampak datang ke SDIT Al Fattah Lengkong – Garawangi, pada Selasa (26/7/2022) siang kemarin.
Para ulama dari berbagai daerah ini, datang untuk menghadiri Daurah Keaswajaan dan Ijazah Kutub Syafiiyah. Mereka datang dari berbagai daerah, baik itu wilayah 3 bahkan sampai Palembang dan Madura.
Daurah keaswajaan sendiri diisi oleh guru besar Al Azhar Mesir, Prof Dr Abdul Aziz Syahawi serta Direktur Aswaja Center PWNU Jatim sekaligus anggota MUI Pusat KH Ma’ruf Khozin.
Selain para peserta daurah yang notabene kyai dan ulama, nampak hadir dalam kegiatan tersebut para pejabat daerah mulai dari Bupati Acep Purnama, Wakil Bupati M Ridho Suganda sebagai tamu undangan.
Hadir juga ketua partai seperti PKB H Ujang Kosasih, PAN H Uba Sobari, serta anggota legislatif seperti Deki Zaenal Mutaqin. Nampak pula, para pentolan pengusaha seperti H Rokhmat Ardiyan, H Yogi, Komisioner Baznas, dan banyak lagi.
Ketua yayasan SDIT Al Fattah, KH Aang Asyari selaku tuan rumah, dalam sambutannya menghaturkan terima kasih atas antusiasme peserta.
“Mohon maaf yang besar-besarnya, atas penerimaan yang kurang berkenan,” terangnya.
Kh Aang, kemudian sempat menceritakan tentang kedua narasumber yang mengisi daurah islamiyah. Abdul Aziz Syahawi merupakan gurunya kala di mesir, dan saat ini berkeliling di beberapa kota untuk membagi keilmuannya. Sementara Ma’ruf Khozin, merupakan sahabat dan rekan sesama anggota MUI Pusat.
Selain itu, K Aang, juga sekilas membahas tentang sekolah yang kini dibawah naungannya. SDIT Al Imam, lanjutnya, merupakan ikhtiarnya dalam upaya membangun pendidikan yang bermutu. Saat ini, SDIT Al Fattah, terus tengah berbenah dan berkembang dengan pakem-pakem yang terukur.
“Sekolah ini, terbuka untuk diadopsi,” tuturnya di hadapan para pesrrta.
Sementara, narasumber pertama Prof Dr Abdul Aziz Syahawi, dalam kesempatan itu memberikan pemahaman soal keutaamaan orang berilmu, dan ilmu apa saja yang wajib dimiliki setiap orang.
Ilmu yang dimaksud, adalah pertama ilmu yang senantiasa membenarkan iman (aqidah). Lalu ilmu yang senantiasa membenarkan bagaimana cara beribadah (fiqh) dan ketiga ilmu yang memperbaiki isi hati (tasawwuf).
Peof Dr Abdul Aziz, mengisi kegiatan menggunakan bahasa arab dengan dibantu seorang translator.
Narasumber kedua, KH Makruf Khozin, membedah bukunya perihal 100 Hujjah Aswaja. Dibahas juga peran Aswaja di era digital.
Adapun, kegiatan sendiri berlangsung dari pagi sampai sore. Sesi pagi sampai waktu duhur, diisi Prof Dr Abdul Aziz Syahawi, lalu bada duhur diisi KH Ma’ruf Khozin. (eki)