KUNINGAN (MASS) – Ratusan rumah sekitar aliran sungai di Desa Jatimulya Kecamatan Cidahu, terancam terkena gusuran. Setidaknya, ada sekitar 130 rumah warga desa yang terancam.
Indikasi itu, menguat setelah pada awal bulan Maret 2022 lalu, kedatangan alat berat proyek. Kabarnya, akan ada proyek perbaikan pinggir sungai. Proyek perbaikan sungai itu, kabarnya akan dilakukan sampai Waled dan Losari.
Salah satu warga yang terdampak, yang enggan disebutkan identitasnya mengaku bingung dan resah jika pada akhirnya harus terkena gusur. Apalagi, dirinya merasa, proyek tersebut tidak ada pemberitahuan sebelumnya.
“Kami sadar, tempat tinggal yang kami tempati adalah tanah pemerintah. Namun, tiba-tiba ada penggusuran (kaget). Harusnya, jauh-jauh hari supaya kami bersiap-siap meskipun tetap kami bingung mau kemana,” keluhnya.
Warga yang resah dan was-was bahkan sampai ada yang menangis karena khawatir tidak lagi punya tempat tinggal, mendorong proyek diberhentikan sementara.
Bahkan, pada pertengahan Maret 2022 lalu, sekitar tanggal 16, diadakan pertemuan dengan menghadirkan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan WIKA (persero). Sayangnya, meski menjelaskan soal projek, sayangnya tidak ada kepastian untuk tempat tinggal warga.
Kepala Desa Jatimulya Jayadi mengaku, kewas-wasan warganya itu membuat desa mengusir alat berat karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya.
“Alat berat sudah masuk desa, tapi kami usir karena tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu ke kami di desa,” ujarnya kala dikonfirmasi, Senin (4/4/2022) sore.
Proyek yang digarap sebenarnya hanya pinggiran sungainya saja. Namun, lanjut Jayadi, yang potensi digusur adalah rumah 6 meter kanan dan kiri pinggiran sungai.
“Desa tidak punya anggaran untuk mengakomodir masyarakat. Paling kami menunggu kebijaksanaan dari kepala daerah (Bupati). Mudah-mudahan beliau bisa ngadih solusi untuk warga Jatimulya,” sebutnya. (eki)