Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Government

Rasakan Dibogem Warga, Penyewa Kosan Kapok, Ngaku Keuntungan Tidak Seberapa

KUNINGAN (MASS)- Seusai janji pihak Satpol PP Kuningan, maka Senin (9/8/2021) penyewa kosan, pengelola kosan serta dua orang remaja yang digrebek warga dimintai keterangan.

Mereka datang berbarengan sekitar pukul 11.00 WIB. Mereka disambut oleh Kabid Gakda Hendraya SE dan Kasi Penyidikan dan Penyelidikan Eman Sulaeman.

Amri yang menyewa kosan mengakui, kosan baru disewa sekitar dua bulan lalu dan baru disenyawakan sekitar 6 kali dengan tarif Rp15 ribu-Rp20 Ribu.

“Sumpah pak baru enam kali. Itu kosan tempat nongkorong sama teman, kita patungan enam orang,” ujar pemuda lajang asal Kecamatan Jalaksana itu.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Amri sendiri sudah bekerja di pabrik tahu dan ia datang ke kosan ketika suntuk. Selebihnya kosan tidak diisi.

“Saya tertarik menyewakan karena ada orang yang menyarankan. Jujur saya tidak ada niatan jahat pak, hanya ingin memanfaatkan karena banyak yang tidak diisi,” ujarnya lagi dengan wajah polos.

Amri mengaku, ketika ada penggrebekan ia ada di rumah dan ditelepon oleh pengelola kosan. Begitu datang ke kosan ia mendapatkan bogem mentah dan pukulan dari warga.

“Saya kaget dan kapok dengan kejadian ini. Keutungan tidak seberapa tapi saya mengalami kekerasan dan juga malu,” ujarnya lagi.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Terkait penyewa terakhir, sepasangan remaja itu berniat hanya menyewa untuk maka dengan pacaranya, karena niat seperti itu  langsung dikasih kunci.

“Seingat saya sudah enam kali dan ada yang mengaku suami istri dari Majalengka, mereka butuh tempat istirahat,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Amri memohon maaf kepada semua warga atas ulahnya. Namun, ia kembali menegaskan, apa yang dituduhkan warga tidak benar semuanya.

Sementara Kabid Gakda Hendrayana menyebutkan, pihak meminta kepada pengelola untuk mendata ulang penghuni kosan berikut identitas lengkapnya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Kami minta sekarang kepada pengelola harus lebih ketat sesuai dengan aturan yang berlalu. Mereka kami tegur dan membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi lagi,” ujarnya.(agus)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement