KUNINGAN (MASS) – Allah Swt telah memberikan banyak sekali nikmat kepada hamba-hamba-Nya yang bila kita renungkan secara mendalam, setiap detiknya itu tidak lepas dari nikmat Allah Swt, bahkan setiap kedipan mata kita adalah sebuah nikmat Allah Swt. dan jika kita mencoba menghitung-hitungnya, kita tidak akan pernah bisa menemukan jumlah atas semua nikmat yang diberikan tersebut.
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An Nahl: 18)
Dari sekian banyak nikmat yang Allah Swt berikan, ada salah satu nikmt yang tidak kita sadari bahkan sering kali terlupakan karena nikmat ini tak terlihat. Ketahuilah bahwa nikmat tersebut adalah nikmat rasa aman. Nikmat rasa aman merupakan nikmat yang sangat agung, nikmat yang sangat mahal, nikmat yang menjadi dambaan bagi setiap orang, bahkan bagi setiap bangsa dan negara. Demi untuk menggapai sebuah nikmat aman ini, semua tantara dikerahkan, harta benda dikeluarkan dan juga peperangan yang silih berganti.
Coba kita renungkan bagaimana hidup dalam cengkraman para penjajah yang selalu bertindak sewenang-wenang, contohnya dengan melihat kejadian yang menimpa saudara-saudara kita yang ada di Palestina yang terus-terusan menerima serangan, dibunuh dan dirampas hak-haknya, sehingga mereka tidak dapat merasakan nikmat rasa aman dan nyaman dalam menjalankan aktivitas dunia dan ibadahnya. Maka sungguh nikmat aman patut untuk selalu kita syukuri. Kita dapat merasakan hidup dengan tenang, dapat beraktivitas diluar dengan bebas, serta kita dapat menjalankan ibadah dengan tenang.
Dari ‘Ubaidaillah bin Mihshan Al Anshary dari Nabi Saw, beliau bersabda,
“Barangsiapa di antara kalian mendapatkan rasa aman di rumahnya (pada diri, keluarga dan masyarakatnya), diberikan kesehatan badan, dan memiliki makanan pokok pada hari itu di rumahnya, maka seakan-akan dunia telah terkumpul pada dirinya.” (HR. Tirmidzi no. 2346, Ibnu Majah no. 4141. Abu ’Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan ghorib).
Dari hadits tersebut diatas disebutkan bahwa siapa yang mendapatkan tiga nikmat tersebut berarti ia telah memiliki dunia dan seisinya, Masyaallah padahal kita seringkali melupakan da tidak menyadari bahwa rasa aman adalah sebuah nikmat. Maka, dapat disimpulkan bahwa kita semua itu kaya, hanya saja kita tidak menyadarinya.
Nikmat rasa aman lebih agung daripada nikmat rezeki, saking agungnya sampai-sampai ketika Nabi Ibrahim memanjatkan doa dan meminta kepada Allah, beliau lebih mendahulukan meminta untuk diberikan keamanan sebelum meminta rezeki.
رَبِّ اجْعَلْ هَذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ
“Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini sebagai negeri yang aman sentosa. Dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman kepada Allah dan hari akhir di antara mereka.” (QS. Al-Baqarah: 126)
Dengan demikian, kemananan adalah kebutuhan yang mutlak. Dengan adanya keamanan akan memudahkan urusan duniawi serta urusan akhirat seseorang.
Oleh: Nurlayli Kodariah Mahasiswi STISHK