Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Netizen Mass

Ramadan Momen Generasi Muda Raih Pahala

KUNINGAN (MASS) – Umat Islam di seluruh dunia melaksanakan Ramadan penuh dengan sukacita, baik muda maupun tua.

Di bulan ramadhan terdapat banyak keutamaan dan keberkahan. Tentunya umat Islam berlomba-lomba untuk meraihnya. Apalagi fase sepuluh malam pertama ramadan telah kita lewati dan sekarang menginjak fase sepuluh malam kedua dalam bulan Ramadan, yakni pintu magfirah dibuka selebar-lebarnya.

Sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah Saw:

أول شهر رمضان رحمة، وأوسطه مغفرة، وآخره عتق من النار. رواه ابن أبي الدنيا والخطيب وابن عساكر.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Dari Abu Hurariah, Ramadan itu adalah bulan yang awalnya penuh dengan rahmat. Di pertengahannya penuh dengan ampunan. Dan, di ujungnya pembebasan dari api neraka.” (HR Ibnu Abi Dunya dan Ibnu ‘Asakir)

Dengan adanya fase sepuluh malam kedua, berupa pintu ampunan dibuka. Seorang muslim akan menjadikan momen, untuk meminta kepada Allah untuk diampuni dosa-dosa yang terdahulu dan memohon kepada Allah untuk mendapat perlindungan supaya tidak mengulangi dosa terdahulu di masa mendatang.

Tapi lain halnya kondisi di Sulawesi Selatan. Sebagaimana dilansir oleh detiksulsel.com, dua kelompok pemuda terlibat tawuran di malam ramadan. Para remaja itu saling serang hingga ke area permukiman dan meresahkan masyarakat (6/4/23).

Sungguh miris generasi sekarang, jauh dari kata amalan soleh. Kehidupan sehari-hari hanya digunakan dalam perbuatan yang sia-sia yang tidak menghantarkan pahala. Dan juga apa yang mereka lakukan tidak disadari suatu perbuatan bahaya dianggap bangga. Begitulah generasi sekarang, jauh kata dari norma agama. Jauhnya dari agama tidak lepas dari cara pandang sekulerisme yang memisahkan agama dengan kehidupan. Hakikat dalam kehidupan sekulerisme tidak kaitannya dengan halal-haram, kehidupan sesuka hati diurus oleh hawa nafsu manusia. Maka wajar tawuran terus merebak walaupun ramadan berjalan.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Ramadan seharusnya bulan penting yang ditunggu-tunggu umat Islam, terutama kaum milenial karena didalamnya banyak keutamaan. Diantaranya adalah bulan keberkahan. Dimana pintu-pintu surga Allah buka, pintu neraka Allah tutup dan setan-setan dibelenggu. Keutamaan juga melatih kesabaran. Bukan hanya menahan lapar dan haus tapi menahan segala amarah.

Di bulan Ramadan, ada malam Lailatul qodar, yakni malam yang lebih baik dari seribu bulan. Allah SWT berfirman dalam surah Al Qadr ayat 1-5,

“Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Al-Quran) pada Lailatul Qadar. Dan tahukah engkau apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Rabbnya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.”

Diterangkan dalam Kitab Riyadhus Shalihin karya Imam An-Nawawi, Rasulullah SAW bersabda, “Siapa saja yang mendirikan salat pada Lailatul Qadar karena iman dan hanya mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaq Alaih).

Advertisement. Scroll to continue reading.

Terlebih lagi dalam bulan Ramadan Allah akan melipatgandakan seluruh amal soleh. Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah Saw bersabda

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ

“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).

Dengan adanya keutamaan dalam bulan Ramadan, seharusnya kaum muda berlomba-lomba dalam kebaikan. Dan selalu berikhtiar untuk menjadikan momen yang terbaik dalam setiap Ramadan, karena belum tentu Ramadan tahun depan kita bisa berjumpa.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Wallahu’alam bishshowab.

Euis Hasanah (Pegiat Literasi)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Warna merah jambu mulai menghiasi mall-mall. Muda-mudi tak kalah saing mempersiapkan moments yang dianggap sakral pada pertengahan bulan Februari, khususnya bertepatan...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Penyakit HIV/AIDS merupakan penyakit yang belum ada obatnya, upaya pencegahan terus digalakkan dan tanggal 1 Desember dijadikan hari AIDS sedunia, digadang-gadang...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Pandemi Covid-19 melanda dunia. Sejak Maret 2020 mulai masuk ke kawasan Indonesia, banyak korban yang terdampak, dan meninggal tak terelakkan. Merespon...

Advertisement