Bismillah
- BAHWA sesungguhnya untuk menjadi bangsa yang besar, maju dan makmur jelas tidak mudah ANDAI masih ada kekuatan oligarki negara Aseng dan Asing ikut menentukan perjalanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di negara seperti Indonesia ini.
BAHWA contoh yang nyata jelang pesta politik PilPres Th.2024, rakyat banyak hanya menunggu titah para oligarki via parpol parpol untuk memilih Capres/Cawapres yang MUNGKIN sudah diatur dengan baik demi dan untuk kelanjutan kekuatan kekuasaan Oligarki dan bukan demi dan untuk kepentingan “Keadikan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Bahwa bukti itu mulai nampak adanya bentuk Koalisi partai pemerintah dan yang disebut partai Oposisi (Apa ada parpol opisisi?.pen)
Andai disebut parpol oposisi seperti Nasdem, Demokrat dan PKS, resikonya WAJIB berlanjut mengusung Capres Anies Rasyid Baswedan dan tidak ragu segera menyebut nama Cawapes untuk PilPres th.2024.
Andai dikata sulit menyebut nama, Jelaskan ke Publik apa sulitnya? sulit soal elektabilitas?
Atau apa?
Didalam alam demokrasi AJAIB model Indonesia ini, alam IT canggih ini, pikiran SIAPA yang MENGHITUNG Suara, itu menjadi penting disamping tentu pikiran SIAPA yang MEMILIH.
- Mestinya (Pendapat saya.pen) Megawati/Ketum DPP PDIP harus berani memunculkan Puan Maharani karena titisan biologi dan ideologi Ir. Soekarno, legal standing sudah terpenuhi PT 20%! Sikap Megawati/Ketum DPP PDIP Menjagokan Puan Maharani sebagai Capres di Pemilu th. 2024, jauh lebih baik ketimbang Megawati/Ketum DPP PDIP menjagokan tokoh yang lain!
Buktinya sudah ada Issue Ketum DPP Pro Jarwo (Ganjar-Pranowo) mau mengambil sikap membubarkan diri dan pilihannya, katanya ke Prabowo atau ke Anies Rasyid Baswedan.
Kenapa tulisan ini saya munculkan setelah Megawati/Ketum DPP PDIP mengumumkan Capresnya Ganjar Pranowo? Sebab di tulisan sebelumnya sudah saya ungkapkan bahwa PDIP Itu parpol yang sudah terpenuhi PT 20% dan ditunggu banyak pihak dalam menentukan sikap politiknya!
Dan…. terjadilah tgl 21 April 2023 muncul Capres dari PDIP: Ganjar Pranowo!
(Tgl 21 April hari lahirnya RA. Kartini).
- Persoalan berpikir menang dan kalah dalam sebuah perebutan kepemimpinan nasional sudah LUMRAH! Tetapi kemudian menjadi lebih penting berpikir harus menang dengan pelanjut perjuangan yang jelas tidak bersikap PUZZLE politik seperti adanya issue demi “Puan Maharani” aman menjadi Ketum DPP PDIP dikemudian hari mendatang!
Sesungguhnya Megawati/Ketum DPP PDIP tinggal mencari tokoh pendamping untuk Cawapres pemilu PilPres th.2024 dari “Muslim Nasionalis” yang sudah teruji dengan level negarawan untuk mendampingi “Puan Maharani”!
- BAHWA Koalisi Besar Pemerintah juga telah hadir (Banyak pihak berharap bisa berlanjut dengan langkah strategis) bahwa adanya Capres Prabowo Subiyanto (Gerindra menjadi partai petarung handal), bersama Airlangga Hartarto (Golkar) dan atau bersama Muhaimin Iskandar (PKB), kendatipun Muhaimin Iskandar berjalan pasrah karena kader PKB
bermanuver alamiah.
(Itupun juga masih katagori “Puzzle Politik”). - BAHWA Diluar itu semua ada format gerakan politik dari Muldoko melalui PK/Peninjauan kembali keputusan yang diajukan pihak Muldoko ke Mahkamah Agung (MA) terkait musibah politik memprihatinkan di tubuh partai Demokrat, itupun juga bisa menambah adrenalin yang bernama dinamika politik dibanyak pihak terkait.
Andaikata “MUNGKIN” Muldoko berpeluang bergabung dengan Anas Urbaningrum untuk merebut Demokrat dari Harimurti dan SBY…itu menjadi sebuah persoalan bagi eksistensi Anies Rasyid Baswedan dan itu harus dihitung dengan kematangan dan pengalaman SBY berpolitik di partai Demokrat!
Apa jadinya jika MULDOKO Berhasil menjadi Ketum Partai Demokrat? siapa yang mendukung Muldoko, selain Anas Urbaningrum? (Mungkin) ini format gerakan Muldoko jangan dianggap ENTENG. Ada target khusus yang mungkin sudah difahami oleh pembaca ,atau mungkin belum difahami.
Paling tidak harus difahami jika Demokrat kepemimpinan nasionalnya pindah tangan, bahwa Partai Nasdem dan PKS, legal standingnya untuk menjadi parpol pengusung tidak terpenuhi PT 20 %! (Andai Partai Demokrat loncat ke kubu lain) Inipun “Puzzle Politik”.
Sementara ada segelintir kecil dipihak para pendukung Capres – Cawapres di Pemilu PilPres th.2024, masih rajin kerjanya “Hujat menghujat yang tidak ada manfa’atnya!”
BAHWA PUZZLE Politik tersebut diatas, MUNGKIN saja Nasdem, PKS bersama PDIP di pemilu PilPres th.2024 mengusung Capres Puan Maharani dan Cawapresnya “Anies Rasyid Baswedan”.
Atau tetap Capres Pemilu tahun 2024 dari DPP PDIP: Ganjar Pranowo dan Cawapresnya? (Mungkinkah Anies Rasyid Baswedan dari Partai Nasdem dan PKS!???)
“Tidak ada yang Mustahil dalam format gerakan politik, kontruksi gerakan politik dan struktur gerakan politik”!
Orang sunda bilang; Teu meunang bawang nya oncang oge sawios (Tidak didapat pohon ya Akarpun berguna. pen)
- Pendapat saya ; Anies Rasyid Baswedan tidak begitu bermasalah dimata oligarki China karena buktinya Anies Rasyid Baswedan masih bisa berjalan baik dengan para pemilik reklamasi yang sekarang menjadi kebanggaan komplek “PECINAN” (Komplek perkumpulan orang-orang china !dst….dst…)
Anies Rasyid Baswedan juga pribadi baik, konsisten dan konsekwen untuk melaksanakan Undang Undang yang telah menjadi keputusan hukum termasuk “IKN” itu pasti berlanjut, tentu dengan tahapan-tahapan terukur dan rasional….dst”.
Dipersoalan itu JKW kini menjadi sadar bahwa tidak ada artinya ANDAI mengganjal Anies Rasyid Baswedan di Pemilu PilPres th.2024.
- Bahwa dalam bagian penutup saya dengan tulus ikhlas memberikan saran demi dan untuk hadirnya pendidikan demokrasi Panca Sila dan diharapkan pula oleh banyak komponen bangsa yang berpikiran WARAS ;JKW WAJIB TIDAK Ikut bermain langsung ataupun tidak langsung dalam memberikan dukungan kepada Capres/ Cawapres tertentu di pemilu PilPres th.2024.
APABILA itu terjadi dilakukan sungguh perbuatan “Inkonstitusional, radikal, tidak rasional dan sudah masuk kewilayah; “A Moral Berdemokrasi!”.
Hadanallahu Waiyyakum Ajma’in.
Awang Dadang Hermawan
*)Pemerhati intelijen, sosial politik dan SARA
#
27 April 2023