KUNINGAN (MASS) – Dipindahkan sementaranya puskesmas Kecamatan Kramatmulya ke Balai Desa Cilowa, karena pembongkaran meski di tengah pandemi, sempat menimbulkan banyak pertanyaan.
Bukan hanya karena dilakukan di masa pandemi, dimana butuh pelayanan kesehatan optimal.
Tapi juga karena paket pekerjaan itu ternyata ditulis sebagai penambahan ruang, namun malah dibongkar.
Pelayanan puskesmas sendiri saat ini dipindahkan ke Balai Desa Cilowa.
Sebagai pelayanan kesehatan, tentu saja ada banyak hal yang dikerjakan seperti tindakan pertama kecelakaan atau pelayanan kesehatan lainnya.
Pelayanan-pelayanan tadi, selain menimbulkan lalu lalang, juga mungkin menimbulkan banyak suara bising kesakitan dan lain sebagainya.
Kemudian, Pemdes Cilowa yang kini dipimpin Hj Sri Hayati, apakah merasa terganggu pelayanan desanya ?
Pada kuninganmass.com dirinya menjelaskan sampai saat ini, puskesmas memang tidak mengganggu kegiatan aparat desa.
Meski ada pelayanan dan penindakan pertama soal kecelakaan, secara umum tidak mengganggu.
“Karena kan yang dipakainya juga cuman aula, dan aula hanya dipakai di acara-acara besar, rapat besar, PPKM sekarang kan tidak ada (acara melibatkan banyak orang). Kalo rapat kecil, kita ada di atas ruangan,” sebutnya beberapa waktu lalu.
Selain itu, jalan menuju puskesmas dan balai desa, meski satu atap dipisah.
Balai jalan dari depan, sedang puskes masuk dari samping. Bahkan, masih kata Sri, pintu yang menghubungkan aula pun dikuncinya agar kedepan tidak saling mengganggu.
“Awalnya saya juga bertanya, kenapa dipindah ke sini (Cilowa), tapi ya karena penunjukan ditanya bisa atau tidak ya silahkan. Mungkin ya karena posisi balai desa kita tidak di tengah pemukiman padat,” imbuhnya lagi.
Selama beberapa bulan kedepan, aula balai deda sendiri artinya tidak akan dipakai.
Puskes sendiri, diawal diminta membereskan bocor-bocor aula agar pelayanan kedepan tidak terganggu.
Ditanya soal vaksinasi, juga demikian. Sri mengaku tidak merasakan terganggu untuk saat ini.
Karena, vaksinasi yang dilakukan puskesmas, langsung turun ke desa masing-masing. (Eki)