KUNINGAN (MASS) – Pasca operasional Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R), kini Desa Kertayasa, Kecamatan Sindangagung kini dianggap sebagai salah satu desa yang sukses mengelola sampah.
Melalui program “Yuni Sarah” (Yuk Nikmati Sampah Jadi Rupiah) yang dikelola kelompok swadaya masyarakat, Desa Kertayasa jadi kiblat dan banyak dikunjungi dari berbagai desa lain, untuk meniru pengolahan sampahnya.
Contohnya pekan lalu, Desa Kertayasa menerima kunjungan dari Desa Cupang (Kabupaten Cirebon) bersama PT Indocement juga Kementrian PU. Bukan hanya itu, sejumlah perguruan tinggi juga datang ke desanya untuk melihat langsung cara pengelolaan sampahnya.
Kepala Desa Kertayasa Arief Amarudin membanggakan hal itu. Ia menjelaskan, pengelolaan sampah di desanya ini bisa terjadi berkat kerjasama yang luas biasa dengan masyarakat. Kuwu Arief, menerangkan bagaimana sampah organik dipilah dari rumah untuk dijadikan pakan maggot, kompos murni, pupuk organik cair dan pelet pakan ternak.
Sedangkan sampah anorganik dijadikan tabungan sampah berbasis koperasi juga diolah sebagai bahan bakar pabrik semen dan kerajinan tangan.
“Masyarakat desa Kertayasa yang luar biasa, mau diajak kerjasama untuk mengolah sampah sejak dari rumah melalui gerakan masyarakat memilah, petugas mengolah, hingga menghasilkan produk yang bernilai ekonomis,” kata Kang Kuwu, sapaan akrab.
Berbagai inovasi yang dilakukan Pemdes Kertayasa mendapat atensi dari Kementrian, Dinas PU dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kuningan, terlebih dalam pengelolaan sampah ini melibatkan kelompok swadaya masyarakat (KSM), KSM Yuni Sarah.
“Cara ini kami terus publikasikan agar bisa direplikasi dalam oleh desa lain atau skala kecamatan di berbagai daerah. Kami sudah buat siklus nilai pengelolaan sampah, bagaimana mengelola sampah dari sumbernya,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua KSM Yuni Sarah, Iyan Ariangga menjelaskan pihaknya secara riil telah memberikan suport terhadap pengelolaan sampah di desa Kertayasa, merubah kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru.
“Memilah sampah dari rumah kunci keberhasilan pengolahan sampah, dirubah menjadi produk yang bernilai juga tabungan sampah. Sehingga tercipta pemberdayaan dan peningkatan ekonomi bagi masyarakat,” kata Iyan.
Ia berharap program ini dapat terus berjalan. Komitmen pemerintah desa dan masyarakat harus dibuktikan dengan konsistensi keberlangsungannya. (eki)