KUNINGAN (MASS) – Kesal, malu, marah bercampur aduk menjadi satu ketika 41 jamaah gagal berangkat. Bukan hanya jamaah, tapi ratusan keluarga pun ikut sakit mengetahui kenyataan pahit ketika gagal berangkat umrah pada Selasa (4/2/2020).
Dampaknya adalah banyak jamaah yang mengurung diri karena malu oleh masyarakat. Tidak sedikit yang pergi keluar kota untuk mengobati rasa malu. Sedangkan penanggung jawab kebarangkatan jamaah adalah H Aang atau nama lengkap Abdulah Abdulkarim kala itu berjanji akan menemui pada Kamis (7/2/2020).
Singkat cerita pertemuan itu terealisasi di pada Kamis malam jam 20.00 WIB di salah satu rumah makan yang terletak Jalan Kramatmulya Kuningan.
Bukan hanya H Aang jamaah dan keluarga jamaah, tapi hadir juga pihak kepolisian dan pihak Kemenag Kuningan. Dalam pertemuan itu, emosi puluhan keluarga akhirnya pecah. Mereka murka kepada H Aang yang dinilai sudah mencoreng nama baik keluarga.
Mereka meminta uang dikembalikan secara utuh kepada jamaah, sehingga mereka bisa umrah dengan tour and travel baru. Pada kondisi yang panas itu terungkap bahwa visa dan paspor belum beres dibuat.
Ternyata H Aang sudah bukan lagi bagian dari Al Faroby Tour and Travel. Ia juga terjerat hutang Rp4,2 Miliar sejak ia menggeluti usaha ini 2011.
“Saya akan membayar kewajiban kepada jamaah sebesar Rp800 juta. Namun, saya minta tempo waktu dari tanggal 15 hingga akhir bulan Februari. Hal itu karena saya sudah tidak punya jaminan, rumah sudah digadai. Begitu mobil ke leasing,” jelasnya.
Untuk dana Rp800 juta ke jamaah, H Aang mengatakan, sudah ada gambaran sehingga ia berani mencicil mulai tanggal 15 Januari hingga awal Maret.
Ia menyebutkan kasus seperti baru pertama kali terjadi pada dirinya.Tepat sebelum jam 12 malam karena tidak ada titik temu, maka pertemuan Kamis dan akan dilanjutkan pada Jumat. Karena takut penanggungjawab menghilang, maka para pengajak jamaah atau agen dijadikan jaminan. (agus)
(agus)