KUNINGAN (MASS) – Fenomena maraknya hewan ternak warga terutama di Kecamatan Hantara yang jadi korban serangan hewan liar, diduga jadi mangsa macan atau ajag, membuat anggota DPRD Kuningan Rana Suparman angkat bicara.
Meski sudah puluhan ternak yang jadi korban, Rana yang juga dikenal sebagai aktivis kebudayaan dan lingkungan itu, tak menyarankan hewan liar itu balil diburu.
“Itu kan (karena) habitat, makanya gunungnya harus baik sehingga simbiosis mutualisme terbangun. Macan (atau hewan liar lain) turun karena ekosistem disitu belum tumbuh secara maksimal,” ujarnya saat diwawancara, Senin (11/8/2025), pasca kegiatan Hajat Ageung Sawindu Pangauban Cisanggarung.
Dikejar pertanyaan bagaimana solusi konkritnya, Rana mengatakan harus ada pemahaman kepada semua pihak bahwa hutan jangan diganggu dulu agar populasi hewan berjalan normal sehingga terjadi simbiosis mutualisme.
“Gak perlu diburu balik menurut saya, ga perlu, nanti juga akan kembali (hewan liarnya),” jawab Rana, saat ditanya apakah perlu dilakukan perburuan hewan.
Adapun soal dampak terdekat saat ini, Rana mengimbau masyarakat tetap membangun kewaspadaan. Ia yakin betul, semua sudah tahu bagaimana agar hewan buas tidak turun ke pemukiman, mengembalikan ekosistem hutan. (eki)
