KUNINGAN (MASS) – Seringnya mati lampu di Kuningan, terutama wilayah selatan, dikeluhkan salah satu warganya yang juga merantau di Jogjakarta, Nurkholik.
Ia mengeluh, karena tugas dan pekerjaan yang terpaksa dibawanya di masa liburan lebaran ke kampung halamannya di Kecamatan Subang, seringkali terganggu.
Apalagi, kata Nurkholik, di kampungnya, pemadaman listrik cukup sering dan tanpa kabar. Tiba-tiba saja terjadi.
“Apalagi sekarang musim hujan, sehari bisa sampe 3 kali mati lampu,” kata Nurkhollik, Jumat (12/4/2024) sore.
Meski ia maklum mungkin saja terjadi hal tak terduga karena cuaca dan geografis, namun ia mengaku kerap pusing. Data-data yang sudah dikerjakan kerap tak bisa disimpan.
Belum lagic saat mati lampu, sinyal seluler yang ia pakai pun lenyap. Tentu itu menambah beban tugas dan kerjaanya saat di kampung halaman.
“Kan sekarang serba digital dan dunia maya, jadi sekalinya mati listrik dan sinyal ilang, ya susah,” kata Nurkholik.
Seharusnya, kata Reiza, kebutuhan dasar ini bisa diberikan pelayanan maksimal ke masyarakat. Jika memang tidak memungkinkan jaringan biasa, PLN mendorong ke warga untuk gunakan alternatif listrik.
Atau lebih jauh dan mendasar lagi, saran Reiza, biarkan PLN bersaing dengan swasta dalam pengelolaan listrik, agar sama-dama meningkatkan daya saing untuk memberikan pelayanan optimal. Sehingga, masyarakat punya pilihan dalam memenuhi kebutuhan sumber daya listrik. (eki)