KUNINGAN (MASS) – Bakal Calon Presiden RI Anies Rasyid Baswedan, memuji santri Husnul Khotimah Kuningan sebagai pelajar yang berani.
Hal itu, diutarakannya saat datang ke Husnul Khotimah, pada Minggu (12/3/2023), sebagai salah satu agenda munggahannya di Kabupaten Kuningan.
Nampak hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua MUI Kuningan KH Dodo Syarif Hidayataullah, Ketua MPC PP Kuningan Harnida Darius, Ketua Ika Smanda Ade Kadarisman, Bos Puspita Cipta H Rokhmat Ardiyan dan Ketua ICMI Kuniingan.
Kedatangan Anies, nampak disambut hangat keluarga besar Ponpes Husnul Khotimah beserta ratusan santri. Dalam kesempatan tersebut, Anies berkesempatan menyampaikan pesan untuk para santri.
“Syukur alhamdulillah hari ini melihat dari dekat apa yang sudah didengar dari jauh, Pondok Pesantren Husnul Khotimah ini gaungnya selalu luar biasa,” ujar Anies mengawali.
Anies menyebut, di kantornya dulu, salah satu pondok yang santrinya sering datang adalah Husnul Khotimah. Meskipun pondok ini jauh dari pusat kota, tapi santrinya berani, kadang datang, rela menunggu tanpa ragu, canggung ataupun minder.
“Inilah yang kemudian menjadi keyakinan, bahwa (Pondok pesantren) Ini jadi tempat tumbuhnya manusia baru yang nantinya memberikan manfaat,” kata Anies.
Di kesempatan itu, Anies bercerita soal orang tuanya. Seperti diketahui, ibu Anies lahir dan besar dari Cipicung (Jalan Apidik saat ini) Kelurahan Kuningan.
Selain cerita sang ibu, Anies juga mengungkap cerita sang ayah, yang ternyata cukup lama tinggal di Cilimus. Dikatakan, ayahnya memnag dulu lama berpindah-pindah kota saat masa perjuangan, menyesuaikan suasana pergerakan.
Dan Cilimus Kuningan inilah, yang ternyata menjadi tempat paling lama ditinggali. Kuningan jadi lebih spesial lagi, karena sang ayah di kemudian hari bertemu ibu yang juga turunan Kuningan.
“Kami bersyukur, disini (Husnul Khotimah) jadi tempat pendidikan. Mudah-mudahan santri bersiap dari masa depan. Manfaatkan betul kesempatan untuk ngaji dengan tuntas, karena pendidian itu berat dijalani, (tapi) enak untuk diceritakan (saat sudah tuntas),” sebut Anies.
Dalam paparannya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menjelaskan soal Indonesia secara umum. Indonesia, lanjutnya, merupakan bangsa persenyawaan, bukan sekedar campuran.
Indonesia terdiri dari banyak unsur, yang saat bersatu menjadi unsur baru, entiras baru. Ia mencontohkan seperi air yang terdiri dari Hidrogen dan Oksigen (HO2). Setelah bercampur, sebyawa itu tetap ada dan menjadi entitas baru bernama air.
“Tidak banyak bangsa di dunia yang bisa bersenyawa, Ini harus dirawat. Kami dirinh untuk menjaga itu, dan kata kuncinya rasa keadilan,” tuturnya.
Di akhir, ia bercerita soal berat dan berlikunya perjalanan saat ini hingga ia dipanggil untuk mencalonkan diri sebagai Capres 2024 oleh partai yang awalnya justru berbeda.
Meski begitu, Anies meminta doa dan dukungan agar bisa istiqomah.
“Mudah-mudahan, (setelah pulang) dari Kuningan bisa membawa pesan perubahan untuk Indonesia. Dari Kuningan yang airnya sejuk ini, bisa membawa kesejukan untuk Indonesia,” ujarnya di akhir. (deden/eki)
Video :