KUNINGAN (Mass)-Bagian dari upaya penyusunan dokumen pemutakhiran strategi sanitasi tahun anggaran 2017, Bagian Administrasi Pembangunan Setda Kabupaten Kuningan menggelar kegiatan Kick Off Meeting Program percepatan pembangunan sanitasi permukiman di Aula Purbawisesa.
Kegiatan yang dihadiri dari semua perwakilan SKPD itu digelar Rabu (26/4/2017) jam 09.00 WIB. Acara sendiri dibuka oleh Wakil Bupati Kuningan Dede Sembada.
Kabag Administrasi Pembangunan Setda Kuningan Trisman Supriatna MPD mengatakan, sanitasi yang baik dan layak merupakan salah satu faktor penunjang kesehatan masyarakat. Akan tetapi belum seluruh stakeholder memberikan perhatian yang memadai terhadap sanitasi, baik dari kalangan pemerintah sendiri maupun dari kalangan dunia usaha dan masyakarat.
Diterangkan, dengan diadakannya Kick Off Meeting penyusunan dokumen pemutakhiran strategi sanitasi Kabupaten (SSK) ini untuk memberikan informasi kepada Pokja sanitasi mengenai subtansi tahapan penyusunan dokumen pemutakhiran. Tentu dalam rangka pencapaian target Universal Access.
“Tujuan utama dari Kick Off Meeting yakni Pokja dapat memahami substansi tahapan penyusunan dokumen pemutakhiran SSK, dan disepakatinya rencana kerja pokja sanitasi Kabupaten Kuningan,” ujar mantan Kabag Ekonomi itu.
Selain itu kata pria yang juga pernah menjabat Kabag Umum, Kick Off Meeting diselenggarakan dengan proses partisipasi, dimana semua peserta memiliki peran yang sama dalam berbagai masukan dan pengalaman.
Output Kick Off Meeting, lanjut Trisman, diharapkan akan muncul kesepakatan rencana kerja pokja sanitasi selama 8 bulan mendapatan mulai April-Desember 2018, sehingga tahap demi tahap penyusunan dokumen pemutakhiran strategi sanitasi kabupaten dapat dijalankan dengan baik dan target pun tercapai sesuai dengan harapan bersama.
Sementar itu, Wakil Bupati Kuningan, Dede Sembada menyampaikan, sebelumnya Kabupaten Kuningan pada tahun 2013 telah menyelesaikan dokumen buku putih sanitasi dan strategi sanitasi. Pada tahun 2014 telah menyelesaikan dokumen memorandum program sanitasi.
Sedangkan pada tahun ini akan menyusun dokumen pemutakhiran strategi sanitasi Kabupaten. Semua yang telah dicapai tersebut belumlah cukup untuk segala persoalan pembangunan sanitasi di Kabupaten Kuningan.
“Kita maklumi bahwa pembangunan sanitasi permukiman merupakan urusan wajib kabupaten, namun kami merasakan peran kabupaten untuk saat ini belumlah optimal,” ujar Desem.
Pembangunan sanitasi lanjut Wabup, bukanlah sekedar program atau kegiatan, melainkan tentang upaya perubahan paradigma dan perilaku sehat dari masyarakat.
Kemudian program atau kegiatan sanitasi juga bukanlah sekedar alokasi anggaran, melainkan bagaimana kegiatan yang dianggarkan tersebut berdampak pada peningkatan akses sanitasi yang lebih efektif dan tepat.
“Pembangunan sanitasi yang berwujud infrastruktur harus dijamin kebermanfaatan dan keberlangsungannya. Karena itu perlu adanya lembaga pengelola yang jelas, baik dan pemerintah daerah maupun masyarakat yang disertai dengan pembinaan secara terus menerus,” tandasnya.
Diterangkan, sanitasi hendaknya diamalkan dalam lingkungan masing-masing terutama dimulai dengan lingkungan rumah tangga. Seperti kebiasaan cuci tangan pakai sabun, membuang sampah pada tempatnya dan perilaku hidup sehat lainnya. (agus)