KUNINGAN (MASS)- Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia Prof Dr Ir HM Budi Jatmiko MSi memberikan pencerahan kepada para wisudawan dan juga yang hadir pada acara wisuda Unisa ke 5 di Hotel Tirta Sanita Horison, Sabtu (10/1/2021).
“Apabila kampus tidak mempersiapkan digitilisasi, maka kampus itu akan innalillahi,” sebutnya yang langsung disambut tawa oleh para hadirin.
Budi yang dikenal vokal itu menyebuktan, hasil keliling dunia yang dilakukan oleh dirinya mengenai pendidikan di tiap kampus, maka kurikulum Indonesia tertinggal jauh.
“Sangat jauh sekali, maka harus ada yang berani merombak. Bukan hanya pendidikan tapi juga daerah yang menerapkan digitilasi pun bakal berkembang dan dipilih insvestor,” jelasnya.
Budi yang juga dewan pembina Unisa menyebutkan, akibat digitaliasi maka, akan banyak profesi yang akan terkikis.
Dipredeksi pada tahun 2035 jumlah profesi karyawan bank hanya tinggal 5-10 karena sudah ada uang digital, kemana-mana tidak perlu bawa uang tunai.
“Jadi jangan mua jadi karyawan bank karena profesi ini akan tergantikan perannya,” tukasnya yang pada setiap pembicaraan selalu mengeluaran kata katro untuk mengingatkan bahwa kita harus melek dan maju.
Diterangkan, digitilasi sendiri sudah banyak menghancurkan usaha-usaha yang modalnya besar.
Sebagai bukti stasiun televisi butuh dana miliaran rupiah, tapi Rafi Ahmad dan Gigi tidak butuh modal besar. Namun, penghasilan Rp4 miliar/bulan.
Begitu juga diusaha transfirtasi, Blue Bird yang merupakan raksasa taksi kalah oleh Gojek. Padahal bos Gojek Nadiem Makari tidak punya motor, tapi penghasilannya miliraan perbulan.
“Untuk usah yang lain juga sama, dihancurkan oleh para anak muda yang paham digitalisasi seperti hotel-hotel,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Budi juga menyebutkan, Indonesia pada tahun 2030 diprediksi menjadi negara terbaik ke 7 di dunia. Bahkan tahun 2050 pun terbaik ke 4.
Hal ini bisa terwujud ketika SDM Indonesia meningkat. Bonus demografi pada tahun 2045 atau 100 Indonesia akan memberikan dampak positif ketika SDM-nya bagus.
“PBB memberikan idikator negara yang maju dan terbaik adalah masyarakatnya inovatif dan kreatif dan itu dihasilkan dari perguruan tingggi,” jelasnya.
Pemimpin yang maju adalah yang meningaktan SDM, bukan membangun fisik. Hal ini pun akan dilakukan oleh Presiden Jokowi.
Terpisah, Rektor Unisa Nurul Imam mengkau, sengaja menghadirkan Prof Budi agar warga Kuningan khususnya yang hadir di acara wisuda mendapatkan ilmu.
“Orangnya sibuk terus sering dipanggil presiden. Untungnya mau hadir ke Kuningan karena beliau asli Kuningan jadi ingin memberikan yang terbaik,” jelasnya. (agus)