KUNINGAN (MASS) – Kasus asusila yang terjadi di salah satu rumah makan cepat saji di Kabupaten Kuningan pada Senin (15/9/2025) mendapat perhatian serius dari Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar MSi.
Dian mengaku prihatin sekaligus mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan menjaga etika di ruang publik. Menurutnya, tindakan tersebut tidak hanya mencederai moral, tetapi juga dapat menimbulkan kegaduhan.
“Kami merasa prihatin, tentunya kami menghimbau kepada masyarakat terkait dengan asusila. Masyarakat harus berhati-hati karena tindakan itu menciderai, dapat membuat kegaduhan, jelas itu melanggar etika dan agama,” tegas Dian, Jumat (19/9/2025).
Dian mengungkapkan bahwa dirinya telah menerima laporan terkait peristiwa tersebut. Ia meyakini pihak perusahaan telah mengambil langkah tegas terhadap karyawannya yang terlibat. Selain itu, aparat berwenang juga disebut telah turun tangan menangani kasus ini.
Dian juga menekankan pentingnya peran pendidikan dalam membentuk karakter generasi muda. Ia mengingatkan bahwa pendidikan bukan hanya soal kecerdasan intelektual, tetapi juga mencakup kecerdasan spiritual, sosial, dan budi pekerti.
“Ini yang perlu digarisbawahi oleh kita semua, khususnya para pendidik dan keluarga. Saya kira ini tidak hanya di sekolah, tetapi juga perlu melibatkan orang tua, tokoh agama, serta tokoh masyarakat untuk bersama-sama menyikapi hal ini,” jelasnya.
Diketahui kasus tersebut melibatkan dua pasangan sejoli, di antaranya merupakan karyawan rumah makan cepat saji. Aksi mereka sempat menghebohkan masyarakat Kuningan. (didin)
