Connect with us

Hi, what are you looking for?

Politics

Politisi PKS Bantah Dewan Sibuk Ngurusi Pilkada

ANCARAN (Mass) – Munculnya kritikan dari aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Kuningan soal legislator yang sibuk bicara Pilkada 2018, mendapat tanggapan serius dari politis Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Rudi Oang Ramdani. Wakil rakyat yang saat ini menjabat sebagai Ketua Badan Peraturan Daerah (Baperda) DPRD itu, membantah tegas kritikan yang menyudutkan legislator tersebut.

“Ini kan tahun politik lah¸tahun penokohan dan tentu dengan tidak mengenyampingkan kerja-kerja kami, bukan berarti kerja kami hanya mensukseskan suksesi Pilkada, tentu tidak. Itu kan saya sampaikan bahwa ini waktu yang ideal untuk membranding, menyampaikan ke masyarakat,” ucap politisi muda PKS Kuningan, Rudi Oang Ramdani kepada awak media di gedung rakyat Kuningan, Kamis (17/3).

Jangan sampai lanjut Rudi, masyarakat itu terkesan dalam istilahnya membeli kucing dalam karung. Jadi, dua tahun ini sebenarnya cukup untuk memperkenalkan siapa ornag yang benar-benar calon pemimpin daerah di Kuningan.

“Kalau di internal kita, ya kita juga masih mengalami proses ya. Misalkan memunculkan nama Agus Budiman sebagai Ketua DPD PKS Kuningan, terus aja diuji publikan, bagaimana elektabilitasnya, bagaimana popularitasnya, tentu kita juga melakukan survey di internal. Misal juga H Kokom Komariyah yang menjabat sebagai pimpinan DPRD,tentu kita juga meriset lah, ada juga calon eksternal yah, namun tidak menutup kemungkinan kita juga mendukung ya, tapi bisa juga mengusung sendiri, nanti kita lihat,” bebernya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Namun sekali lagi Rudi menegaskan bahwa, di lembaga DPRD yang notabene sebagai lembaga politik, jika membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak juga terus dibicarakan, diantaranya adalah pencalonan kepala daerah.

“Saya secara pribadi sekali lagi menyampaikan bahwa di dua tahun ini merupakan waktu yang tepat untuk branding, sangat ideal. Terkecuali, misalkan Bu Utje (Bupati, red) yang incumbent itu kan sudah tidak perlu lagi, karena popularitas sebagai bupati pasti dikenal,” ujarnya.

Menurutnya, putra-putra daerah yang sudah muncul dan diprediksi mencalonkan sebagai calon kepala daerah, memang masing-masing mempunyai elektabilitas dan kapabilitas yang bagus. Namun, kembali lagi bahwa saat ini merupakan waktu yang ideal dan tepat bagaimana masyarakat mengenal setiap bakal calonnya.

“Nah ini loh calonnya, jadi tau masyarakat. Kenapa saya katakan tidak usah malu-malu, harapannya itu masyarakat bisa lebih mengenal,” tukasnya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Berbicara soal tugas di parlemen kata Rudi, bersamaan dengan waktu tahun politik itu tetap dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai wakil rakyat.(andri)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement
Exit mobile version