KUNINGAN (MASS) – Rekonstruksi kasus penusukan terhadap seorang pria lanjut usia, warga Desa Taraju, Kecamatan Sindangagung, yang berujung maut, digelar di lokasi kejadian pada Senin (23/6/2025). Polres Kuningan memperagakan sebanyak 30 adegan yang menggambarkan secara detail rangkaian peristiwa tragis yang terjadi pada April 2025.
Dalam proses tersebut terungkap bahwa tersangka M merupakan keponakan korban. Ia melakukan dua kali penusukan pada Sarmedi (68) yang diperlihatkan pada adegan ke-25 dan ke-26.
Menurut Kasat Reskrim Polres Kuningan, AKP Nova Bhayangkara, Tersangka M melakukan penusukan pertama kepada korban yang saat itu tengah mencuci piring di depan rumahnya usai melaksanakan salat maghrib bersama anak-anaknya, kemudian dilanjutkan dengan tusukan kedua.
Baca:
Baru Juga Lebaran, Eh Ada Warga Taraju Ditusuk Ponakan, Terduga Ditangkap Saat Ngopi Santai
“Setelah terkena tusukan korban sempat berteriak meminta tolong, yang membuat tersangka langsung menjauh dari lokasi diperlihatkan pada adegan ke-27. Semua detail ini diperagakan untuk menggambarkan urutan kejadian secara jelas dan utuh,” ujarnya.
AKP Nova, mengungkapkan bahwa motif pelaku melakukan aksi keji tersebut karena memiliki dendam yang telah dipendam selama dua tahun. M merasa sakit hati atas perlakuan korban di masa lalu, hingga memilih melampiaskannya dengan tindakan kekerasan yang berujung maut.
“Pelaku menyerang korban dengan niat dan perencanaan. Kami menjerat pelaku dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, jo Pasal 53 KUHP dan/atau Pasal 353 ayat (2) KUHP tentang penganiayaan berencana yang mengakibatkan luka berat, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara,” ucapnya.
Baca:
Polisi Seret Pelaku Penusukan Taraju, Mengaku Sakit Hati Sering Dibully, Terancam 15 Tahun Penjara
Ia juga menambahkan, kegiatan rekonstruksi tersebut dilakukan sebagai bagian dari proses penyidikan, untuk memastikan kesesuaian antara keterangan tersangka, saksi, dan barang bukti.
“Kami berkomitmen mengusut tuntas kasus ini demi keadilan bagi korban dan keluarganya,” tegasnya.
Kejadian tersebut menjadi sorotan masyarakat setempat, diketahui hubungan kekerabatan antara pelaku dan korban yang justru berujung pada kematian. (didin)
