KUNINGAN (MASS) – Sidak yang dilakukan oleh Bagian Perekonomian Setda Kuningan dan Hiswana Migas mendapatkan apresiasi dari semua pihak karena memang hasilnya kentara, dimana para pengusaha yang beromozet besar sudah beralih ke gas non subsidi.
Salah satunya adalah perajin tahu di Desa/Kecamatan Jalaksana. Perajin tahu ketika didatangi Bagian Ekonomi dan Hiswana sudah menggunakan gas 12Kg. Hal ini langsung mendapatkan apresiasi.
“Kami akan memberikan reward kepada pelaku usaha yang benar-benar mendukung pogram pemerintah. Dan berharap langkah yang sama diikuti oleh yang lain,” ujar Kabag Perekonomian Dr H Toto Toharudin.
Sementara itu, Ade, salah satu anak dari pemilik tahu mengaku, sejak ada sidak pihaknya langsung berganti ke gas 12 Kg. Pada saat itu menggunakan gas 3 Kg sebanyak 12 tabung karena faktor ketidaktahuan, sehingga langsung diganti.
Pada kesempatan itu, Ade ingin meluruskan pernyataan mengenai ibunya yang pernah pingsan ketika ada kegitan Sidak pada tahun 2018. Ibunya itu pingsan bukan karena Sidak tapi memang pada saat itu tengah sakit.
“Jadi saya hanya ingin meluruskan kepada teman-teman media bahwa ibu saya bukan pingsan ketika ada Sidak. Tapi memang pada saat itu kurang sehat. Dengan adanya pernyataan ini agar tidak ada persepsi lain,” jelasnya kepada kuninganmass.com, Rabu (7/6/2019).
Ade juga menjelaskan pada saat sebelum menggunakan gas non subsidi, dalam sekali produksi menghabiskan 12 tabung. Bukan 22 tabung seperti yang banyak disebutkan dalam berita.(agus)