KUNINGAN (MASS) – Pj Bupati Kuningan Raden Iip Hidayat M Si dikritik keras soal rencana kepindahan gedung Pemda ke area KIC, berlatar belakang berkali-kali pemeriksaan BPK.
Pasalnya, pernyataan tersebut dinilai sangat politis dan justru berpotensi memanaskan suasana jelang Pemilu. Kritik itu, datang dari salah satu pengamat Kuningan, Agus Ebreg Pospera.
“Saya sepakat dengan hal baik tersebut, melanjutkan ide-ide terdahulu (pindah Pemda). Namun saya garis bawahi ada bau-bau arahnya gak sedep juga, dengan dasar bahwa kepindahan tersebut itu dilatarbelakangi oleh pemeriksaan BPK,” kata Agus, Rabu (7/2/2024) pagi.
Menurutnya, warga Kabupaten Kuningan itu tidak bodoh. Kepindahan gedung Pemda, baik ada pemeriksaan BPK ataupun tidak, memang harus dilakukan sesuai dengan metode dan perencanaan matang yang sudah dilakukan oleh harmonisasi antar dinas dan pimpinan.
“Yang mana membangun itu untuk digunakan, bukan membangun itu untuk penghuni hantu. Saya tak sependapat atau mengkritik pak Pj (dan) Pak Sekda yang slogannya sekarang Kuningan Beu, beu kamana atuh lamun tujuannya untuk menchaoskan situasi yang lagi hangat jelang jelang Pemilu,” terangnya.
Ia mengingatkan, kalo mau pindah harusnya pindah saja karena itu sudah dalam perencanaan, bukan karena berkali-kali dapat pemeriksaan BPK. BPK itu bertanggung jawab atas pemeriksaan uang negara, dan itu hak.
“Kewajiban Pemkab itu menggunakan fasilitas yang memang itu digunakan untuk pola manfaat, bukan pindah itu karena pemeriksaan, lelucon itu dari Pj dan Sekda. Ngeri sekali kalo Pak Pj masuk wilayah politis,” tuturnya.
Agus Ebreg mengingatkan bahwa Pj Bupati harus berlurus-lurus saja, karena Raden Iip ini adalah ASN yang ditempatkan di Kabupaten Kuningan untuk sementara.
“Kalo memang Pak Pj betah dan berminat untuk menduduki kursi panas yang garisnya dari politis, maka dari mulai sekarang Pak Pj pilih jembatan atau keranda untuk menuju tangku kekuasaan yang berbau politis. Jadi murnilah politis jangan berbirokrasi rasa politis,” tegasnya.
Pj Bupati diingatkan agar jangan memainkan peran apalagi dalam kondisi Kuningan yang saat ini jelang Pilpres dan Pileg, dan malah terpanaskan.
“Ini kalo kita nilai, betul kata-katanya tidak terlalu menjorok, tapi kalo kita telaah politis banget, seolah-olah ada tendensius ada sesuatu. Kalo mau bongkar ya bongkar dong, berani tidak membongkar keuangan Kabupaten Kuningan? Jadi jangan sampai Pak Pj ini berani tidak, apa (melalukan sesuatupun) tidak. Jangan-jangan Pak Pj (juga) sebagai penikmat keuangan APBD keuangan Kabupaten Kuningan,” imbuhnya di akhir. (eki)