KUNINGAN (MASS) – Setiap tanggal 28 Oktober, bangsa Indonesia kembali diingatkan pada sejarah besar yang menjadi tonggak persatuan yaitu Hari Sumpah Pemuda. Pada tahun 1928, para pemuda dari berbagai daerah dengan latar belakang yang berbeda berkumpul dan melahirkan tiga ikrar bersejarah: Bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu Indonesia.
Memperingati hari Sumpah Pemuda mengingatkan kita bahwa masa muda adalah fase emas. Rasulullah Saw. bersabda: “Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara: mudamu sebelum tuamu…” (HR. Al-Hakim). Masa muda adalah waktu terbaik untuk belajar, berkarya, dan menyiapkan bekal kebaikan. Apa yang dilakukan di masa muda akan berpengaruh besar terhadap masa depan seseorang. Pemuda adalah tumpuan bangsa dan di pundak para pemudalah nasib suatu bangsa ditentukan.
Sudah delapan puluh tahun berlalu sejak semangat Sumpah Pemuda dikobarkan. Namun apakah semangat itu masih hidup di dada para pemuda sekarang? Ataukah ia mulai padam? Saat ini, Indonesia memiliki generasi muda yang sangat potensial dan berlimpah. Namun, tantangan yang dihadapi oleh pemuda saat ini juga semakin kompleks dan beragam. Oleh karena itu, penting untuk membangkitkan kembali semangat Sumpah Pemuda.
Salah satu cara untuk membangkitkan semangat Sumpah Pemuda adalah melalui pendidikan pesantren. Sejarah mencatat pesantren telah lama menjadi bagian penting dari sejarah pendidikan di Indonesia dan telah melahirkan banyak tokoh-tokoh nasional yang berpengaruh. Pendidikan pesantren tidak hanya memberikan pengetahuan agama, tetapi juga membentuk karakter dan kepribadian yang kuat.
Pesantren hadir menjadi wadah untuk membentuk pemuda yang cerdas, beriman, berakhlak mulia, dan cinta tanah air. Melalui pendidikan pesantren, pemuda dapat dibekali dengan pengetahuan agama, ilmu pengetahuan, dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin.
Seperti ungkapan Arab, “Syubbanul yaum rijalul ghad” memiliki arti bahwasannya pemuda hari ini adalah pemimpin di masa depan. Maka harus kita pastikan bahwa pemuda saat ini mempunyai kualitas dan idealisme yang kuat. Dengan demikian, pemuda dapat menjadi agen perubahan yang positif dan berkontribusi aktif dalam membangun masyarakat dan bangsa.
Dalam peringatan Sumpah Pemuda ini, mari kita bangkitkan semangat pemuda masa kini melalui pendidikan pesantren. Karena melalui pesantren lahirlah pemuda yang berkarakter, berakhlak mulia, dan memiliki kesadaran nasional yang tinggi. Dengan semangat itu, kita dapat membangun generasi muda yang siap memimpin Indonesia menuju masa depan yang lebih maju, beradab, dan sejahtera.***
Penulis : Linda Haryanti
Alumni STISHK dan Sedang Pengabdian di Divisi Humas dan Dakwah Yayasan Husnul Khotimah Kuningan Jawa Barat
