KUNINGAN (MASS) – Pimpinan pondok pesantren Miftahul Falah, KH Aman Syamsul Falah memilih menjawab ‘No Coment’ saat dikonfirmasi perihal Aswaja.
Seperti diketahui masalah tersebut belakangan ramai diperbincangkan karena ributnya ketua DPRD Nuzul Rachdy dan warga Cigugur Atang, terkait Husnul Khotimah.
KH Aman mengaku, soal kedatangan Jokowi ke pesantrennya dan tidak jadi ke Husnul, tidak tahu menahu soal pertimbangannya apa.
“Kalo kita mah kan hanya ketempatan saja, tidak tahu menahu (pertimbangannya). Yang jelas H-3 itu, kita diberi tahu Presiden akan datang ke beberapa titik, dan 2 diantaranya adalah pondok pesantren (Husnul dan Miftahul Falah),” terangnya Minggu (5/9/2021) lalu.
Soal kedatangan presiden, pihaknya hanya menerima dan menghormati apa adanya. Perihal jadi tidaknya, tentu soal teknis merupakan pertimbangan pihak presiden, termasuk dari badan intelijen negara.
Sebagai Ketua Forum Pondok Pesantren, KH Aman menghimbau untuk semua pihak menahan dan mengendalikan diri agar suasana Kuningan tetap kondusif. Karena, masih kata KH Aman, membangun Kuningan perlu suasana yang kondusif.
“Mari kita ciptakan kerukunan antar umat seagama, antar umat beragama,” sebutnya.
Adapun soal Nuzul, KH Aman berasumsi, Husnudzon, mungkin Nuzul bilang istilah Aswaja yang populer di kalangan An-nahdiyah, Ahli Sunnah Wal Jamaah An-Nahdliyyah. Istilah yang memang populer di kalangan NU sejak lama. (eki)